Bisnisbandung.com - Koalisi politik di Indonesia kembali menjadi sorotan tajam.
Kali ini bukan hanya tentang strategi politik atau kekuatan partai melainkan tentang isu pengkhianatan yang mengemuka.
Rocky Gerung salah satu tokoh pengamat politik menyoroti fenomena ini dengan tajam.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar 2024, Kapan? Inilah Perkiraan Tanggal Malam Istimewa Tersebut
Dikutip dari youtube Refly Harun, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa perpecahan dalam koalisi tak sekadar soal perpindahan anggota.
Bagi Rocky Gerung, inti masalahnya terletak pada perbedaan visi dan kemampuan koalisi untuk benar-benar menyelamatkan Indonesia.
"Pengkhianatan terjadi dari pemimpin partai hingga intelektual dan pemimpin agama," tegas Rocky.
Dia menyatakan bahwa tindakan-tindakan yang merugikan bangsa merupakan bentuk pengkhianatan yang tak bisa ditoleransi.
Baca Juga: Yuk Berkenalan dengan X-Trans CMOS 5 HR, Sensor Kamera yang digunakan Fujifilm X100VI
Tidak hanya itu, Rocky Gerung juga menegaskan pentingnya mempertahankan kekuatan moral.
Meskipun godaan materi dari koalisi politik mungkin menggiurkan, Rocky Gerung menekankan bahwa moralitas dan integritas harus tetap diutamakan.
Berbagai kelemahan pemerintah dalam menangani masalah sosial juga menjadi sorotan Rocky Gerung.
Dia menyoroti kebijakan pemerintah yang memberatkan masyarakat, serta menegaskan perlunya kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Rocky Gerung menjelaskan "Itu yang membedakan antara niat untuk menyelamatkan Indonesia dan niat untuk menggadaikan Indonesia".
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Tentang Seorang Penyendiri, Mereka Tidak Selalu Introvert lho!
Artikel Terkait
Mendag Zulkifli Hasan Ungkap 4 SPBU Curang, Konsumen Harus Waspada!
Todung Mulya Soroti Ketidaksesuaian Dukungan Ganjar-Mahfud
Prabowo Subianto Tegas, Tidak Ada Toleransi untuk Korupsi di Pemerintahannya
Hasto Kristiyanto Beri Peringatan Keras untuk Golkar, PDIP Siap Berperang
Prabowo Usulkan Transformasi TKN menjadi Gerakan Solidaritas Indonesia
Yusril Pimpin Tim Prabowo-Gibran, Langkah Besar Hadapi Sengketa Pilpres di MK