Pesan Menag Yaqut dalam Menghadapi Perbedaan Awal Ramadan

Bisnisbandung.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Yaqut mengumumkan hasil Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H yang menyepakati tanggal 1 Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Keputusan ini diambil setelah sidang yang dipimpin langsung oleh Menag di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Menurut Yaqut, sidang mencapai kesepakatan berdasarkan dua alasan utama.

Baca Juga: Trik Cara Cepat Menjadi Orang Kaya Tanpa Ribet, Lakukan Dengan 6 Hal Dibawah Ini

Pertama, hasil paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag menunjukkan tinggi hilal di seluruh Indonesia berada di atas ufuk, dengan ketinggian antara -0° 20‘ 01“ hingga 0° 50‘ 01“, dan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik hingga 2 derajat 35 menit 15 detik.

Dikutip dari halaman kemenag, Yaqut menjelaskan "Posisi hilal tersebut belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS, yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat pada 2021".

Sehingga, dari segi astronomis atau hisab, hilal tidak dapat terlihat.

Pernyataan ini diperkuat oleh laporan para perukyah di 134 titik di Indonesia yang tidak dapat melihat hilal.

Baca Juga: Genosida Kejam Di Masa Lalu, Memusnahkan Kehidupan Suku Aborigin Tasmania

Menghadapi perbedaan penetapan awal Ramadan, sidang memutuskan untuk bulan Syakban menjadi 30 hari.

sehingga 1 Ramadan 1445 H ditetapkan pada Selasa, 12 Maret 2024.

Menag menyampaikan harapannya "Agar umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan".

Meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan awal Ramadan, Yaqut menekankan "Pentingnya saling menghormati dan menjaga nilai toleransi untuk menciptakan suasana kondusif di masyarakat".

Baca Juga: Inilah Alasan Donald Trump di Cintai Walaupun Kontroversial, Padahal Dijuluki Tak Bermoral