Bisnisbandung.com - Pasca hubungan yang retak antara Jokowi dengan Megawati, saat ini muncul sebuah rumor yang mengatakan Presiden Jokowi akan segera meninggalkan PDIP dan bergabung dengan Partai Golkar.
Sontak rumor ini pun segera mendapatkan respon dari Politikus Senior Partai Golkar Jusuf Kalla.
Ia menerangkan Presiden Jokowi boleh saja bergabung dengan Partai Golkar tetapi tidak untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca Juga: Mahasiswa dan Pelajar Unjuk Rasa Menolak Hak Angket DPR : Agar Menjaga Kondusifitas Pasca Pemilu
Hal ini lantaran menurut Jusuf Kalla (JK), untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar memerlukan sebuah syarat berupa minimum 5 tahun sebagai pengurus partai.
"Semua orang bisa masuk Partai Golkar, tapi untuk jadi pengurus ada syaratnya. Kalau untuk jadi ketua atau apa, minimum lima tahun jadi pengurus," kata JK di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua Bappilu Partai Golkar Idrus Marham yang mengatakan Jokowi boleh saja bergabung dengan Partai Golkar karena partai ini adalah partai go public.
"Golkar ini bukan milik siapa-siapa, jadi kalau ada yang mau bergabung dengan Golkar, ya silahkan saja dalam rangka bersama-sama membesarkan Golkar. Ini namanya partai go public, bukan milik keluarga, bukan milik satu kelompok, kan bebas-bebas aja," ucap Idrus pada Kamis (29/2/2024).***
Artikel Terkait
Perintah Khusus Gibran Kepada Relawan: Kaesang Harus Dikawal Ketat Menuju Pilkada 2024
Wapres Ma'ruf Amin: Pilkada Serentak Harus Jalan Jujur dan Adil Pasca-Pemilu
Rocky Gerung: Memaknai Warna Kuning di Acara Peluncuran Buku Golkar
Viral Remaja Wanita Jadi Korban Bullying Brutal Hingga Kepala Ditendang
Implementasi Program Makan Siang Gratis Diberbagai Negara, Akankah Indonesia Bisa Menjalankannya dengan Efektif?
Mahasiswa dan Pelajar Unjuk Rasa Menolak Hak Angket DPR : Agar Menjaga Kondusifitas Pasca Pemilu