Bisnisbandung.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya tidak menjadikan Pemilihan Presiden (Pilpres) sebagai alat gimmick politik.
Ketua Umum PBNU yang akrab disapa Gus Yahya mengungkapkan hal ini terutama di tengah masa reses Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas wacana penggunaan hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: Tradisi Ramadan - Lebaran Di Tanya Kapan Nikah? Begini Trik Jawab Secara Bijak
Gus Yahya menyampaikan imbauannya setelah menggelar pertemuan tertutup dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Gedung PBNU Jakarta.
Gus Yahya menjelaskan bahwa saat ini anggota DPR tengah sibuk dengan proses Pemilu.
Sehingga wacana terkait hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu dianggap tidak relevan saat ini.
"Saat ini, anggota DPR sedang fokus pada Pemilu, jadi terkait usulan hak angket kecurangan Pemilu saat ini tidak ada yang membuat untuk itu," ungkap Gus Yahya yang dikutip dari youtube metro.
Baca Juga: Terkait Kecurangan Pemilu Ganjar Pranowo Ajukan Hak Angket DPR, Mahfud MD : Saya Nggak Mau Ikut-ikut
Beliau menekankan bahwa masalah hukum sebaiknya diselesaikan dengan cara hukum.
Sementara masalah politik seharusnya dibicarakan dengan pendekatan politik yang sesuai.
Gus Yahya menjelaskan "Kita dorong masalah hukum diselesaikan secara hukum. Kalau ada masalah politik, dibicarakan secara politik".
"Begitu saja, yang penting upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang nyata dihadapi oleh masyarakat harus terus diupayakan," tambahnya.
Baca Juga: Prosentase Pengangguran Usia Muda di Jabar 70 Persen, Disnakertrans Gelar Forum Perangkat Daerah
Artikel Terkait
Adian Napitupulu: Hak Angket Bukan Sekadar Pertarungan, Tapi Pencarian Kebenaran Pilpres 2024
TKN Fanta Sambut Kemenangan Prabowo-Gibran 2024
Drama Hak Angket, Nasdem Ingatkan Keputusan Ada di Tangan Ketua Umum Partai
Yusril Minta Pihak yang Kalah Hindari Hak Angket DPR, Alihkan ke MK
Habiburokhman: Prabowo-Gibran Unggul, Real Count KPU Menguat!
AHY Bantah Jabatan Menteri sebagai 'Hadiah' Jokowi, Demokrat Fokus Dukung Prabowo-Gibran