Bisnisbandung.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pandangannya mengenai potensi penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) dalam satu putaran.
Jusuf Kalla menyatakan keraguan terhadap kemungkinan tersebut, dengan menyebut sulitnya mencapai hal tersebut tanpa memanipulasi sistem.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa seorang calon membutuhkan setidaknya 150 juta suara untuk memenangkan pemilu tersebut.
Baca Juga: Prabowo Disambut Meriah Belasan Ribu Warga di Deli Serdang Saat Berkunjung Kedua Kalinya
Namun, menurutnya, mencapai angka tersebut tanpa praktik-praktik yang tidak adil akan menjadi tugas yang sulit.
Dikutip dari youtube kompas, Jusuf Kalla mengatakan "Penduduk Indonesia 280 juta, pemilih 205 juta yang datang ke TPS biasanya 80%"
Jusuf Kalla menyoroti tantangan besar dalam memperoleh 85 juta suara bersih dalam satu putaran.
Baca Juga: TKN Klaim Program Makan Siang Gratis Investasi Merupakan yang Terbaik Songsong Indonesia Emas 2045
Mengingat partisipasi pemilih Indonesia yang tinggi dan dukungan publik yang diperlukan secara masif.
Mantan Wakil Presiden juga mencurigai motif di balik desakan untuk melakukan survei semacam itu.
Menurutnya, survei-survei tersebut mungkin memiliki tujuan untuk memengaruhi opini publik agar mendukung calon yang dianggap sebagai pemenang survei, bukan berdasarkan preferensi pemilih yang sebenarnya.
Pernyataan Jusuf Kalla ini mengundang pertanyaan lebih lanjut terkait proses demokratisasi dan transparan dalam pemilihan presiden.
"Untuk satu putaran tidak mustahil bisa terjadi," tutup Jusuf Kalla.
Baca Juga: Survei Populi Center Tunjukan Kemenangan, Budisatrio Ajak Relawan Mengawal Kemenangan Prabowo-Gibran
Artikel Selanjutnya
Ichsanuddin Noorsy: Anies & Ganjar Berkilau di Debat Capres, Soroti Kegagalan Rezim Jokowi
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Artikel Terkait
Ichsanuddin Noorsy: Anies & Ganjar Berkilau di Debat Capres, Soroti Kegagalan Rezim Jokowi
Kontroversi Pernyataan Mahfud MD, Pemimpin Partai Seperti 'Bebek yang Dikendalikan'
Momen Penuh Haru Ganjar Pranowo, Interaksi Hangat dengan Penyandang Tunanetra di Balikpapan
Kejayaan Kalimantan Timur Bersama Ganjar, Lawan Intimidasi
Komitmen Bawaslu Tetap Teguh, Tindak Pelanggaran Pemilu Meski Terbentur Regulasi
Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024, Wakil Presiden Tanggapi Kritik Akademisi