"Politik dirusak oleh presiden sendiri, negara dijadikan percobaan untuk menanam benih kekuasaan yang hanya bisa tumbuh melalui ambisi pribadi," tegasnya.
Ia mengkritik kebijakan ini sebagai penggunaan uang rakyat untuk kepentingan politik pribadi, yang menunjukkan busuknya strategi kekuasaan yang semata-mata untuk meneruskan dinasti.
"Rakyat tidak hanya menjadi saksi, tapi juga korban dari politik yang memanfaatkan uang mereka demi kepentingan politik pribadi."
Baca Juga: Kini bahasa Indonesia jadi bahasa resmi konferensi umum UNESCO. warga Malaysia iri?
Rocky Gerung menegaskan bahwa perubahan politik di masa depan harus mempertanggungjawabkan tindakan Sri Mulyani, menteri keuangan yang terlibat dalam alokasi dana tersebut.
"Sri Mulyani terpaksa menjadi kasir yang mengetahui ketidaksempurnaan kebijakan, namun tunduk pada perintah Pak Jokowi," ungkapnya.
Ia menyatakan keprihatinannya terhadap kemungkinan keterlibatan aparat negara dalam kepentingan politik yang dapat merugikan rakyat.***
Artikel Terkait
Dampak Mundurnya Mahfud MD, Arif Susanto: Potensi Ketidakpercayaan Publik Terhadap Pemerintah
Amien Rais Hujat Keluarga Jokowi, Tuding Presiden Tidak Punya Rasa Malu
Amien Rais Sebut Proyek IKN 'Abal-abal'
Rocky Gerung Apresiasi Muhammadiyah Desak Jokowi Cabut Pernyataan Kontroversial
Keberanian Gus Mus Ancam 'Walk Out', PBNU Pertahankan Netralitas dalam Pemilu
Cak Imin Peringatkan Bahaya Manipulasi, Pemilu Harus Jujur, Bersih, Demokratis dan Adil!