Rekonsiliasi Besar, Fahri Hamzah Ajak Masyarakat Pilih Jalan Tengah dalam Pemilihan Presiden

photo author
- Senin, 29 Januari 2024 | 18:45 WIB
Fahri Hamzah Serukan Persatuan: Pilihlah Jalan Tengah untuk Masa Depan Bangsa (Tangkap Layar Twitter @Fahrihamzah)
Fahri Hamzah Serukan Persatuan: Pilihlah Jalan Tengah untuk Masa Depan Bangsa (Tangkap Layar Twitter @Fahrihamzah)

Bisnisbandung.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menyerukan kepada masyarakat untuk menggunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih Presiden pada 14 Februari mendatang.

Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional untuk menentukan arah sejarah bangsa ke depan.

Fahri Hamzah, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa jalan tengah yang dimaksudnya adalah upaya untuk bersatu tanpa ekstrem ke kanan atau ke kiri, dengan memprioritaskan kepentingan rakyat.

Baca Juga: Prabowo: Masa Depan Indonesia Gemilang, Tolak Teror Ketakutan Asing

Contoh nyata terlihat dalam proses bersatunya Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," ujar Fahri pada Minggu (28/1).

Menurutnya, efek persatuan kedua tokoh tersebut telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer dengan dampak signifikan pada perekonomian dan masyarakat secara umum.

Fahri juga menyoroti relevansi langkah pemerintahan program kerja paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dalam mendorong kemajuan negara.

Baca Juga: Prabowo: Tokoh Elite di Koalisi Kami, Putra-Putri Terbaik Indonesia

Hal ini, menurutnya, dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan.

"Seperti hilirisasi, seperti rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia," terang Fahri.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari bangsa lain, dan menjadi berdaya merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan.

Fahri menekankan bahwa keputusan pro rakyat hanya dapat diambil oleh pemimpin yang berani.

"Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa mensejahterakan rakyatnya, itu tidak mungkin kita titipkan kepada negara lain," tegas Fahri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X