Bisnisbandung.com - Dalam sebuah keputusan bersejarah Khofifah Indar Parawansa akan mengumumkan diri nonaktif dari kepengurusan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama)
Langkah ini diambil seiring dengan bergabungnya Khofifah Indar Parawansa ke dalam tim kampanye nasional Prabowo-Gibran.
Khofifah menegaskan bahwa ia akan resmi menjadi bagian dari TKN Prabowo-Gibran mulai tanggal 21 Januari 2024.
Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Hobi Yang Mendatangkan Cuan, Mungkin Salah Satunya Adalah Hobimu Juga Guys
Sebagai konsekuensi langsung dari keputusan ini, Khofifah akan secara otomatis nonaktif sebagai Ketua Muslimat NU.
"Pada dasarnya, ini adalah bentuk penghormatan terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh PBNU terkait pengurus yang terlibat dalam tim kampanye," ujar Khofifah yang dikutip dari youtube kompas.
Keputusan ini menandai awal dari peran baru Khofifah dalam dunia politik, yang diyakini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka mendukung kampanye Prabowo-Gibran.
Langkah nonaktif dari PBNU diambil sebagai bentuk ketaatan terhadap kebijakan PBNU dan badan otonom yang ada.
Baca Juga: Ada Beragam Hidangan Yang Biasa Disajikan Saat Imlek, Lezat Dan Sarat Makna Pastinya
"Tanggal 21 Januari ini, saya efektif masuk TKN. Kalau saya masuk TKN pada tanggal tersebut, maka otomatis pada tanggal itu pula saya nonaktif. Hal ini sesuai dengan tradisi yang berlaku di PBNU dan Muslimat NU," tambahnya.
Khofifah juga menegaskan bahwa keputusan ini tidak menimbulkan masalah di dalam lingkungan Muslimat NU.
Karena sudah menjadi bagian dari tradisi bahwa ketua yang terlibat dalam kampanye sementara waktu akan mundur dari jabatannya.
Dengan langkah ini, perhatian publik pun tertuju pada kontribusi apa yang akan diberikan oleh Khofifah dalam mendukung Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Tertarik Usaha Buket? Berikut 20 Ide Usaha Buket Selain Bunga yang Pasti Laris Manis di Pasaran
Artikel Terkait
KPU Tetapkan Rincian Debat Keempat, Panelis dan Moderator Sudah Dipastikan
Aturan Ketat PBNU, Khofifah Harus Lepas Jabatan Jika Terjun ke Politik Nasional
Uya Kuya Soroti Politisi yang 'Terjebak' Sebagai Petugas Partai
Konsep Hormat-Menghormati ala Ganjar Pranowo Bukan Dilihat dari Jabatan atau Kekayaan
Janji Calon Pemimpin Anies Baswedan 'Hapus' Syarat Berlebih Demi Pekerjaan yang Adil
Airlangga Hartarto Bantah Ancaman Kehancuran Bila Pasangan Amin Tidak Menang