Menyedihkan !! PBB : Gaza sudah tidak bisa lagi dihuni imbas serangan Israel-Hamas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga terpaksa membatalkan pengiriman suplai medis ke Rumah Sakit Al-Awda dan toko obat pusat yang berlokasi di Gaza.

Baca Juga: Ini Sosok The Real Menteri Pertahanan dan Calon Presiden Menurut Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie

Laporan ini telah disampaikan pada Senin (08/01/2024) dikarenakan tidak mendapatkan jaminan keamanan akibat perang.

"Misi ini direncanakan untuk memberikan suplai medis yang sangat dibutuhkan demi menjaga operasional 5 Rumah Sakit di Utara Gaza termasuk Al-Awda".

"Sudah 12 hari sejak kami terakhir berhasil mengunjungi wilayah Utara Gaza,"demikian pernyataan resmi WHO di wilayah Okupasi Palestina.

Baca Juga: Calon Pemimpin Jangan Cuma Bisa Ngomong! Megawati Minta Lihat Jejaknya!

Dikutip dari Anadolu, Kemenkes di Gaza mengungkapkan lebih dari 22 ribu warga Palestina tewas dan 57.614 terluka sampai Kamis (04/01/2024).

Menurut keterangan juru bicara Kemenkes di Gaza Ashraf Al-Qudra, sebanyak 70% korban didominasi anak-anak dan perempuan.

Melansir dari Al Jazeera, sebanyak 2 jurnalis menjadi korban dalam serangan rudal Israel di wilayah Khan Younis, Gaza.

Baca Juga: Puan Maharani: Proses Hukum Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali Harus Tetap Tuntas

Kedua jurnalis tersebut bernama Hamza Dahoud yang merupakan anak Direktur Al Jazeera di Gaza Wael Dahdouh dan Mustafa Thuraya.

Selain itu juga, satu orang lainnya yakni Hazem Rajab mengalami luka serius akibat serangan Israel.

Saat itu Ketiga orang tersebut pergi di daerah dekat Al-Mawashi untuk mewawancarai warga sipil yang harus direlokasi karena pengeboman sebelumnya.

Baca Juga: Respons Connie Bakrie Kritik Prabowo Subianto, Merasa Kehilangan Pemahaman Saat Emosi

Rasa prihatin dan mengkhawatirkan mengenai kondisi terkini di Gaza menjadikan wilayah itu terlihat seperti kota mati.