Nominal tersebut seolah-olah membawa Indonesia kembali pada tahun 1980-an dengan PDB 673 US Dollar mundur hingga 18 tahun.
Baca Juga: Mau Tampil Cantik Ala Tren Make Up 2024 ? Ini Dia Stepnya
Setahun setelah krisis moneter, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali bangkit 1999 GDP per kapita naik 45% awal 572 US Dollar menjadi 830 US Dollar.
Tahun 2005, angka ekonomi Indonesia menyentuh 1.404 US Dollar dimana catatan tersebut menyamai nominal pada tahun 1996 yakni 1.394 US Dollar.
Bisa disimpulkan bahwa diperlukan hampir sekitar 6 tahun bagi Indonesia untuk menstabilkan kondisi ekonomi pasca krisis moneter tahun 1998.
Baca Juga: Viral Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Rekaman Mengerikan Pasca-Tragedi
Sementara itu pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia sukses mencatatkan angka tertinggi pasca krisis moneter.
Tercatat persentasenya mencapai 6,4% nominal PDB meningkat dari 577,539 US Dollar naik signifikan menjadi 755,256 US Dollar.
Tampaknya hantaman krismon kerap menghantui bahkan makin tak terbendung, akibatnya periode 2013-2015 PDB per kapita Indonesia kembali turun.
Dibuktikan dengan pelemahan angka tukar Rupiah dan sederet persoalan lain yang membuat ekonomi Indonesia kelabakan.
Berdasarkan catatan world bank tahun 2012 angka PDB Indonesia 3.745 makin mengalami penurunan mencapai 3.368 tahun 2015.
Secara perlahan PDB per kapita Indonesia kembali naik dalam kurun waktu 3 tahun yakni tahun 2016-2019.
Baca Juga: Kritik Tajam M. Qodari 'Gak Ada Ganjarnya' dalam Iklan PDI Perjuangan
Telah tercatat pada tahun 2019 PDB per kapita Indonesia berhasil menyentuh angka 4.135 US Dollar sementara PNB per kapita tembus 4.046 US Dollar.
Artikel Terkait
Zulkifli Hasan Dukung Bansos di Masa Kampanye, Kesejahteraan Harus Terus Berlanjut
Anies Baswedan Ungkap Strategi Mendukung Sekolah Terdekat untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Membangkitkan Kembali Jalur Kereta Api, Visi Anies Baswedan untuk Masa Depan Sumatera Barat
Kritik Tajam M. Qodari 'Gak Ada Ganjarnya' dalam Iklan PDI Perjuangan
Viral Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Rekaman Mengerikan Pasca-Tragedi
Anak Muda Diremehkan, Gibran: Jangan Rendah Diri, Kita Buktikan!