Hilirasi Dinilai Sangat Penting, Erick Thohir: Yang Tidak Setuju Hilirisasi Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya

Bisnisbandung.com - Hilirisasi merupakan salah satu program yang gencar dilaksanakan oleh Presiden Jokowi pada 2 periode masa pemerintahannya.

Terbaru Presiden Jokowi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peresmian smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur pada Kamis (14/2/2023).

Erick Thohir pada kesempatan tersebut mengatakan peresmian ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjalankan hilirisasi.

Baca Juga: Erick: Yang Tidak Setuju Hilirisasi Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya

"Meskipun ada pihak yang tidak paham akan urgensi kebijakan hilirisasi, namun tindakan yang telah diambil Bapak Presiden Joko Widodo adalah langkah yang tepat dan kenyatan yang harus terjadi," ujar Erick Thohir.

Erick Thohir mengatakan Indonesia ini negara besar dengan sumber daya mineral yang melimpah.

Upaya hilirisasi menjadi komitmen Indonesia untuk tidak terus menjadi sapi perah karena selalu mengekspor bahan mentah ke luar negeri.

Baca Juga: Pro dan Kontra IKN, Anies Baswedan Soroti Kekurangan Dialog Publik

Erick Thohir kemudian menyampaikan kekayaan sumber daya alam perlahan akan habis.

Erick Thohir mengatakan tidak mungkin Indonesia terus jual mineral mentah tanpa ada manfaat yang berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja maupun transfer teknologi.

"Kalau ada pihak yang memprotes hilirisasi dan ingin kita terus menerus menjual bahan mineral mentah, saya rasa perlu dipertanyakan nasionalismenya," ucap Erick.

Erick menjelaskan Freeport Indonesia yang sahamnya kini 51 persen dimiliki Pemerintah Indonesia melalui BUMN Holding Pertambangan MIND ID, memiliki komitmen mendukung program hilirisasi presiden melalui transfer teknologi dan pembangunan smelter.

Baca Juga: Kinerja Cemerlang, BRI Menjadi ‘Most Profitable Bank with Best GCG’ dan Dirut BRI Sunarso Dinobatkan Sebagai ‘Maestro CEO of The Year’

"Hari ini, Bapak Presiden akan meresmikan ekspansi PT Smelting, dengan total kapasitas pemurnian mencapai 1,3 juta ton," sambung Erick Thohir.