Bisnisbandung.com - Pada era digital ini, kebebasan berekspresi menjadi semakin penting dalam menjaga kebebasan media dalam politik.
Kebebasan berekspresi adalah hak asasi setiap individu untuk mengemukakan pendapat dan menyampaikan informasi tanpa rasa takut atau tekanan.
Dalam konteks politik, media memainkan peran penting sebagai sarana untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Namun, kebebasan media sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman yang dapat menghambat peran media dalam membentuk opini publik.
Baca Juga: Orde Baru Kembali? Aiman Adi Witjaksono Ungkap Tanda-Tanda Mengkhawatirkan
TANTANGAN DALAM KEBEBASAN MEDIA
- Tantangan pertama dalam menjaga kebebasan media adalah adanya pembatasan dan sensor yang diberlakukan oleh pemerintah.
Beberapa negara masih menerapkan aturan yang membatasi kebebasan media dengan alasan menjaga keamanan nasional atau stabilitas politik.
Pembatasan ini dapat menghambat jurnalisme investigasi dan menghalangi akses masyarakat terhadap informasi yang penting.
- Tangtangan kedua adalah adanya tekanan dan ancaman terhadap wartawan dan jurnalis.
Baca Juga: Ade Armando Kritik Gielbran Muhammad Noor: Kader RK atau Pencari Sensasi?
Wartawan sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam melaporkan berita yang kontroversial atau mengkritik pemerintah.
Mereka dapat menghadapi intimidasi, penahanan, atau bahkan ancaman terhadap keselamatan mereka.
Hal ini dapat menghambat kebebasan media dalam menyampaikan informasi yang objektif dan akurat.
Baca Juga: Ganjar Terlibat Kontrak Politik, Arsjad Rasid Angkat Bicara Terkait Dugaan Tersebut
Artikel Terkait
'Jualan Nama Jokowi' Prabowo Ungkap Alasan dan Pemikirannya
Kartu Prakerja Menjadi Lebih Banyak Orang Nonton YouTube, Kritik Tajam dari Cak Imin
Rocky Gerung: Politik Indonesia Memerlukan Dialog yang Berbasis Argumen
Peserta Walkout, Jokowi Tetap Tenang: Prestasi Nyata Atasi Perubahan Iklim
M Qodari Ungkap Rahasia Kelebihan Kepemimpinan Presiden Jokowi
Terungkap Nama Jokowi Sebelumnya Bernama Mulyono