Bisnisbandung.com - Panda Nababan adalah seorang wartawan senior Indonesia dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Panda mengungkapkan pandangannya yang unik terkait kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataannya, Panda mengakui perbedaan yang mencolok antara Presiden Jokowi dengan para pemimpin sebelumnya.
Baca Juga: Proses Naturalisasi Selesai, Justin Hubner Resmi Berstatus WNI
Dikutip dari Instagram manifestodotid, Panda Nababan menyampaikan pernyataan kontroversial bahwa ada sebuah "ngerinya" dalam kepemimpinan Presiden Jokowi.
Panda Nababan menjelaskan bahwa yang membedakan Presiden Jokowi dari Presiden-presiden sebelumnya, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati, adalah ketergantungan yang sangat kuat pada presiden.
"Yang tidak ada pada masa SBY, Megawati, dan pada jaman sebelumnya adalah menyerahkan dirinya kepada presiden," ungkapnya.
Hal ini menciptakan gambaran bahwa Presiden Jokowi memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam membentuk jalannya politik nasional.
Panda Nababan memberikan contoh nyata dengan menyebutkan pernyataan dari Prabowo Subianto, seorang tokoh politik yang mengaku tergantung pada keputusan Presiden Jokowi.
"Contoh Prabowo menceritakan kepada saya, 'Aku maju tergantung pak Jokowi. Kalau Presiden mengatakan maju, saya maju. Kalau dia katakan tidak, ya tidak,'" ungkapnya.
Baca Juga: Kebebasan Pers di Masa Pemilu: Mengurai Pengaruhnya dalam Politik
Dengan demikian citra Presiden Jokowi memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan arah politik para pemimpin lainnya.
Panda Nababan menambahkan, "Saya tanya Pak Jokowi, benar seperti itu? Jokowi menjawab betul,".
Artikel Terkait
Kontroversi Pernyataan Agus Rahardjo, Puan Maharani Utamakan Supremasi Hukum
Turunkan Biaya Naik Haji dan Tingkatkan Kuota Haji Janji Anies Baswedan Jika Terpilih
Butet Kartaredjasa: Antara Seni Panggung dan Politik
Debat Capres Cawapres itu Adu Gagasan Bukan Adu Gimmick Ungkap Wapres K.H. Ma’ruf Amin
Ganjar Ungkap Alasan Memilih Mahfud MD dalam Pilpres
Anies Baswedan Berkata Undang-Undang ITE Harusnya Membuka Wacana Kebebasan Berekspresi