Ramai Isu Aparat Tidak Netral, Ini Pesan Mahfud MD kepada TNI, Polri, dan ASN

Bisnisbandung.com -  Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 14 Februari 2024 sudah semakin dekat.

Situasi politik pun semakin menghangat dengan 3 pasangan capres-cawapres yang sudah mulai melakukan safari politik ke berbagai tempat.

Selain itu alat peraga berupa baligo juga mulai banyak terpasang di sepanjang jalan di kota-kabupaten seluruh Indonesia.

Baca Juga: Pemilih Cerdas, Pemimpin Berkualitas Mengantarkan Indonesia Pada Masa Emas

Dengan semakin ramainya situasi politik muncul isu adanya aparat yang bergerak untuk memenangkan salah satu calon.

Seperti diberitakan bisnisbandung.com sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan adanya berita penurunan baliho dan pemasangan salah satu calon oleh aparat.

Pada video yang diupload di akun instagram @mohmahfudmd, Menkopolhukam mengajak aparat TNI, Polri dan ASN untuk bertindak netral.

Baca Juga: Gelombang Kreativitas Muda: Influencer dan Pekerja Kreatif Bersatu demi Prabowo-Gibran

"Kepada aparat keamanan baik itu TNI, Polri, serta Aparatur Sipil Negara, dan birokrasi juga KPU, Bawaslu hendaknya bersungguh-sungguh menjaga netralitas supaya pesta demokrasi ini berlangsung sehat damai dan bermartabat." kata Mahfud MD.

Mahfud MD pun menegaskan bahwa netralitas ini telah diatur dalam UU pemilihan umum yang sudah berlaku.

"Harap diingat bahwa netralitas aparatur negara khususnya TNI, Polri dan aparat sipil negara telah diatur kewajibannya didalam undang undang yaitu Undang Undang No 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum." tegas Mahfud MD.

Baca Juga: BRI Sambut Piala Dunia FIFA U-17 dengan Beragam Promo, Termasuk Diskon TIket!

Disaat yang bersamaan, Mahfud MD meminta masyarakat dan para pendukung setiap kontestan pemilu bekerja sama dengan tidak menyebarkan berita hoax.

"Pada saat yang sama saya juga meminta warga masyarakat yang bergabung dan berafiliasi terhadap kontestan pemilu juga harus tertib dan tidak membuat kegaduhan termasuk memproduksi berita dan informasi hoax." kata Mahfud MD.