Bisnisbandung.com,- Kampanye kian dekat. Secara tersirat, kita sedikit banyak tahu tentang para calon anggota legislative, calon presiden dan calon wakil presiden.
Tentu boleh untuk semua calon pemimpin tersebut untuk melakukan sosialisasi visi dan misi mereka.
Namun hal yang pantas diwaspadai adalah adanya politik identitas.
Politik identitas potensial memecah bangsa kita.
Maka menjadi PR besar untuk para calon pemimpin agar bisa menyampaikan pesan kampanye yang tidak memecah belah bangsa kita.
Salah satu contohnya adalah adanya provokasi bahwa orang yang beda keyakinan, beda agama, beda banyak hal lain, adalah tak pantas jadi pemimpin.
Hal ini tentu menjadi preseden buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Apa Jadinya Minelial Investasi Ke Emas?
Memang dibutuhkan kecerdasan dan kecermatan dalam menyusun pesan kampanye yang disampaikan pada masyarakat.
Indonesia memang tumbuh dari beragam perbedaaan agama, suku, aliran keagamaan, pandangan, dan sebagainya.
Maka menjadi penting bagi para calon pemimpin untuk bisa merangkul perbedaan tersebut.
Mengumpulkan potensi dari berbagai kelompok masyarakat, memahami dan bersinergi adalah hal terbaik yang dapat dilakukan dalam kampanye damai di negara kita.
Bila para calon pemimpin bisa memahami potensi dari beragam umur yang ada di masyarakat, bahkan mereka akan mampu menyerap aspirasi dari beragam kelompok umur dan bisa menyusun kalimat kampanye terbaik.
Baca Juga: 4 Tipe Saham Indonesia Yang Paling Laris Diborong
Artikel Terkait
Gimana Cara Dapat Livin' Paylater Bank Mandiri? Ini Syaratnya!
Komitmen Tinggi BRI dalam Mengimplementasikan ESG Sesuai Standar Regulasi Domestik, Regional, dan Global
Karir yang Cocok untuk Wanita Tahun Mendatang
Pentingnya Pemberdayaan Wanita Untuk Karir Yang Bagus
4 Tipe Saham Indonesia Yang Paling Laris Diborong
Apa Jadinya Minelial Investasi Ke Emas?