Jika dibagi tembus 28 juta per kepala, Ternyata segini utang Indonesia era Presiden Jokowi

photo author
- Rabu, 13 September 2023 | 20:15 WIB
Berbicara soal utang negara Indonesia memang tidak akan ada habisnya (freepik/macrovector)
Berbicara soal utang negara Indonesia memang tidak akan ada habisnya (freepik/macrovector)

Muncul sejumlah pertanyaan apa sajakah komponen utang negara, apakah semua negara utang ke luar negeri, sebenarnya Indonesia ini berhutang kepada siapa.

Dilihat dari laporan keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia edisi bulan Juni 2023, dari 7.787 Triliun Rupiah utang negara ternyata 6.934 Triliun berasal dari SBN.

Bisa dibilang hanya sebesar 829 Triliun Rupiah atau sekitar 10,6% yang berupa pinjaman luar negeri.

Baca Juga: Menciptakan Sejarah dengan Lolos ke Final AFC U-23, Erick Thohir: Pertahankan Tradisi Kemenangan di Qatar!

Dari sini bisa dilihat bahwa komponen utama negara Indonesia mayoritas bukan pinjaman ke luar negeri tetapi justru dari penjualan SBN.

SBN adalah surat berharga negara yang dijual mayoritas ke masyarakat Indonesia dan dirilis di beberapa bulan sekali mulai dari ST, Ori, SBR, Sukuk, Obligasi, Fr dan lain-lain.

Bisa dilihat laporannya di website resmi kemenkeu.go.id per tanggal 6 Juli 2023 terlihat jelas bahwa 31,2% SBN Indonesia dimiliki oleh Perbankan, 17,3% dimiliki Bank Indonesia.

Baca Juga: Menggali Potensi, Bojan Dorong Pemain Akademi Persib untuk Cepat Beradaptasi

20,6% manajer investasi, asuransi, dan dana pensiun, 6,6% dimiliki oleh individu dan hanya 14,4% yang dimiliki oleh pihak asing termasuk 4% dimiliki pemerintah dan Bank Sentral asing.

Sebetulnya bisa disimpulkan utang negara dari entitas dalam negeri sendiri sekitar 84,6% dan luar negeri hanya 15,4%.

3. Indikator menghitung utang negara

Kira-kira apakah utang 7.700 Triliun Rupiah ini masih dikatakan sehat dan untuk apa juga negara mengutang sebanyak itu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23, Erick: Alhamdulillah Kita Cetak Sejarah

Salah satu indikator yang cukup akurat adalah dengan membandingkan utang sama Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).

Dengan membandingkan sama GDP bisa dilihat perbandingan utang negara dengan kemampuan produktivitas negara secara keseluruhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendyka Cahya Putra Pratama

Sumber: instagram @rumahpengusaha

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X