Gurandil, salah satu makan cemilan di Bandung . Namun, dibalik namanya yang unik siapa sangka jika cemilan ini ada sejak lama dan sebagai makanan tradisional khas Jawa Barat. Makanan tradisional ini memiliki beberapa sebutan lain yang tak kalah anehnya, seperti surandil, cenil, unal-unil dan sebagainya.
Meski demikian, bentuk, citarasa, warna dan teksturnya tetap sama.Bahan dasar makanan ini, berasal dari bahan yang sangat sederhana dan mudah didapat, yaitu tepung tapioka atau tepung singkong (aci sampeu-red). Cemilan ini tersaji dalam berbagai warna cerah, seperti warna kuning, merah, hijau dan putih . Penyajiannya, dipotong-potong bentuk dadu . Di daerah lain, cemilan disajikan dengan tusukan sate.
Penyajian yang dikombinasikan dengan beberapa warna membuat tampilan gurandil berwarna-warni dan eye catching. Kesan tradisional di dapat dari daun pisang yang digunakan sebagai alas.Memiliki rasa yang agak tawar, menikmati gurandil bisa dicampur dengan parutan kelapa. Karena dalam pembuatan gurandil tidak dicampur dengan gula pasir, setelah gurandil tersaji bisa ditaburi gula pasir secukupnya dan diberi taburan kelapa parut yang gurih. Bagi yang tak terlalu suka dengan kelapa parut, bisa menikmati makanan khas Bandung ini dengan kinca gula merah (gula merah cair). Gurandil menjadi primadona jajanan khas Bandung dengan tampilan yang digemari kawula muda zaman sekarang.
Kuliner Bandung ini bisa dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau. Dengan uang Rp 5.000 , Anda bisa menikmati gurandil . Bagi yang ingin menikmati gurandil, bisa mengunjungi daerah pertokoan Cicadas di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Cikutra. Daerah ini dikenal sebagai daerah pusat jajanan khas Bandung. Anda dapat menemukan dengan mudah gurandil di sini ,selain aneka makanan tradisional lainnya. Bila Anda di rumah ingin membuat gurandil . Bahan dan cara membuatnya :
1/2 Kilo Gram tepung tapioka
5 sendok makan terigu
1 bungkus vanilli
pewarna makanan merah dan hijau dll tergantung selera
1/2 butir kelapa sedang lalu di parut memanjang beri sedikit garam aduk sampai rata
250 cc air
Campurkan tepung tapioka, terigu, dan vanilli. Tuang air sedikit-sedikit , aduk rata Bagi adonan menjadi 3 bagian (tergantung jumlah warna). 1 bagian biarkan tidak diberi pewarna, 1 bagian beri wana hijau (aduk rata), 1 bagian diberi wana merah (aduk rata).Bentuklah adonan menjadi bulat-bulat. Rebus air secukupnya sampai mendidih. Masukkan adonan bulat berwarna putih satu persatu ke dalam air mendidih, biarkan sampai mengapung, angkat lalu tiriskan. Lanjutkan dengan adonan yang berwarna hijau, lalu yang berwarna merah. Setelah matang, ditiriskan. Campurkan adonan yang sudah matang dengan kelapa parut, aduk rata. Taburi dengan gula pasir secukupnya. Hidangkan. (E-001) ***