Selain emas, Papua juga kaya akan nikel, komoditas yang sangat dibutuhkan dalam industri baterai kendaraan listrik.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, dan Papua memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah tersebut.
Potensi cadangan nikel di Papua diperkirakan mencapai puluhan juta ton, yang cukup untuk mendukung industri global selama beberapa dekade ke depan.
Ironisnya, meski Papua menyimpan kekayaan alam yang melimpah, masyarakatnya masih berjuang dengan kemiskinan.
Baca Juga: Tangis Dedi Mulyadi Pecah, Hutan yang Dijaga Kini Tinggal Kenangan
Tingkat kemiskinan di Papua mencapai 26,5%, sementara di Papua Barat berada di angka 21,6%.
Lebih dari 20% daratan Papua telah diberikan kepada industri ekstraktif seperti pertambangan dan perkebunan kelapa sawit, yang mengancam lebih dari 7,5 juta hektar hutan dan menyebabkan deforestasi besar-besaran.
Ketika hutan ditebang dan lahan diambil alih oleh perusahaan, masyarakat adat Papua kehilangan sumber mata pencahariannya.
Mereka yang dahulu berburu dan berkebun kini harus menghadapi keterbatasan tanpa lahan dan sumber daya untuk bertahan hidup.
Ironisnya, kekayaan Papua tidak dirasakan oleh penduduk aslinya. Mereka justru menghadapi keterbatasan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.***
Baca Juga: Tangis Dedi Mulyadi Pecah, Hutan yang Dijaga Kini Tinggal Kenangan