Bisnisbandung.com - Eritrea menjadi negara yang memiliki pemerintahan dan sistem mirip dengan Kore Utara, walaupun lokasinya berada di Afrika.
Presiden Eritrea saat ini disebut sebagai "Kim Jong Un-nya Afrika" karena kebijakan otoriter dan sistem pemerintahannya yang menarik perhatian.
Eritrea berbatasan dengan Sudan, Ethiopia, dan Djibouti, yang membuatnya memiliki posisi strategis di Tanduk Afrika.
Awalnya merupakan koloni Italia, kemudian dikuasai oleh Ethiopia, Eritrea meraih kemerdekaannya pada tahun 1991 setelah perang panjang melawan Ethiopia.
Namun, setelah merdeka, Eritrea dipimpin oleh Presiden Isaias Afwerki yang memegang kendali pemerintahan sejak awal kemerdekaan.
Kebijakan wajib militer yang diperkenalkan pada tahun 1994 telah mengirimkan ribuan siswa sekolah untuk menjalani pelatihan militer selama 6 bulan.
Sering kali membuat mereka terjebak dalam dinamika militer sepanjang hidup mereka. Inilah alasan utama Eritrea dianggap seperti Korea Utara.
Wajib militer yang mereka lakukan seperti kerja paksa masal dengan bayaran yang sangat sedikit.
Baca Juga: Deal, Winger MU Jesse Lingard Gabung Klub Korea Selatan FC Seoul
Banyak warga Eritrea telah melarikan diri dari negara ini, dengan perkiraan sekitar 800.000 orang melarikan diri pada tahun 2023.
Bahkan mereka rela mati demi meninggalkan Eritrea, pernah menghebohkan dunia 370 orang meninggal di laut tengah saat melarikan diri.
Seperti Korea Utara, Eritrea juga dikenal karena kontrol ketat terhadap media dan agama.
Hanya ada sedikit akses ke media independen, sementara agama diatur ketat oleh pemerintah, dengan penindasan terhadap siapa pun yang menentang aturan ini.