Bisnisbandung.com - Paramount membuat gebrakan menarik dengan merilis tujuh menit pertama film horor Smile 2 secara gratis.
Namun, ada syarat tak biasa bagi siapa saja yang ingin menontonnya—penonton harus tetap tersenyum selama tujuh menit penuh di depan kamera.
Jika ekspresi mereka berubah sedikit saja, video akan terhenti dan pesan "Keep Smiling" akan muncul, mengingatkan mereka untuk kembali tersenyum.
Gimmick unik ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan pengalaman interaktif, tetapi juga menyinggung isu yang lebih dalam tentang penggunaan teknologi pengenalan wajah dan pengumpulan data.
Banyak yang merasa cara ini dapat mengancam privasi, menimbulkan kekhawatiran akan semakin luasnya teknologi pengawasan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa komentar di media sosial, termasuk platform X (sebelumnya Twitter), menyebut langkah ini sebagai "pengumpulan data di tingkat yang gila".
Salah satu pengguna, @MovieManKev, menulis, "Pengumpulan data sudah sampai pada level terbaiknya. Saya tidak akan melakukan ini, saya akan menunggu sampai tersedia di Paramount+."
Baca Juga: Wow! Usai Kontroversi, Film Horor 'Thaghut' Siap Meneror Bioskop, Kapan Jadwal Tayangnya?
Terlepas dari kontroversi ini, Smile 2 berhasil mencetak kesuksesan besar di box office dengan pendapatan lebih dari $100 juta.
Namun, teknologi yang digunakan dalam cuplikan eksklusif ini memicu perdebatan sengit tentang batas antara inovasi hiburan dan potensi pelanggaran privasi.
Sementara sebagian orang menikmati tantangan "harus tersenyum", banyak yang tetap skeptis, mempertanyakan bagaimana data ekspresi mereka akan digunakan.
Paramount tampaknya tidak hanya menawarkan pengalaman horor yang menegangkan, tetapi juga menciptakan diskusi menarik tentang dampak teknologi dalam dunia hiburan modern.***