BISNIS BANDUNG - Mempunyai keterbatasan pisik, bukanlah keinginan siapapun orangnya yang lahir ke dunia ini.Semua pasti ingin normal dan sempurna seperti yang diharapkan.Sama seperti yang diinginkan pasangan suami istri warga Kabupaten Sumedang ,Adzhari Zilvandana (32) dan Imas Nurhayati (23) ,mereka merupakan pasangan suami istri penyandang disabilitas.
Adzhari dan Imas , pasutri penyandang disabilitas,tuna rungu dan tuna wicara.Mereka berusaha berjuang menjalani kehidupan dengan kemampuan yang mereka miliki dan bersaing ditengah kondisi dan keterbatasan serta kekurangan yang mereka miliki.Azdha adalah seorang mantan atlet bulutangkis yang pernah mengikuti PON bagi para penyandang disabilitas beberapa tahun lalu,namun memutuskan berhenti dan memilih belajar mensablon yang kemudian Ia kembangkan jadi usaha.
Setelah menikah dengan Imas, dirumahnya Perum Kelapa Gading Rt 2/7,Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara ,Adzhari mencoba membuka usaha sablon pemasaran dibantu oleh istrinya i melalui media sosial,usaha pertamanya ini langsung berhasil dan mendapatkan respon yang bagus dari para konsumennya,sehingga Adzhari bersama istri memutuskan untuk mencari pekerja yang mau membantunya karena lama kelamaan orderan sablonnya semakin banyak dan butuh bantuan.Sampai sekarang usaha sablon Adzhari berkembang hingga memiliki 3 orang karyawan.
Selain menyablon dengan cara printing digital pada bahan cashing hp dan mug atau gelas,Adzahri juga mengerjakan printing pada bantal dan karpet yang sekarang sudah mulai banyak pesanan.Bahkan para konsumennya tersebar di seluruh Indonesia.Harganyapun terbilang murah,seperti cashing hp mulai dari Rp 20.000 hingga 25.000,bantal print dari ukuran terkecil 30x30 dibanderol Rp 30.000 sampai ukuran 30x70 Rp 70.000.
Terkait dengan ke tiga orang karyawannya, mereka berasal dari sekolah luar biasa (SLB) di daerah Kecamatan Cimalaka, kemudian mereka dilatih , hingga memiliki kemampuan untuk menyablon. "Kami ingin membantu sesama penyandang disabilitas, karena sudah pasti mereka kesulitan mendapat pekerjaan," kata Imas yang sudah dikaruniai dua orang anak . "Jadi, untuk produk sesuai pesanan saja, bisa foto sendiri atau gambar yang lain yang di inginkan konsumen," tambah Imas. Mereka berharap kedepannya,bisa lebih mengembangkan usahanya ini serta membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya khususnya bagi para penyandang disabilitas yang pastinya mendapatkan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. (E-010) ***