Saat Bentrokan Polisi Dan FPI CCTV Jalan Tol Mati Arwani :  Perbaikan Terlalu Lama

photo author
- Kamis, 10 Desember 2020 | 12:45 WIB
laskar pelangi takan terikat waktu
laskar pelangi takan terikat waktu

BISNIS BANDUNG - Enam orang Laskar FPI tewas jadi korban penembakan dalam sebuah bentrokan antara Laskar bentrok dengan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari. Laskar FPI yang tewas adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), Reza (20), dan Luthfil Hakim (25). Seluruh jenazah korban sudah dimakamkan di Cengkareng dan Megamendung Rabu (9/12) pagi.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mulai menggali kesaksian atas peristiwa penembakan enam orang laskar FPI yang terlibat bentrok dengan polisi. Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, pihaknya mulai mencari bukti terkait peristiwa tersebut. Selain keterangan saksi, juga bukti lainnya karena masih butuh pengecekan lebih lanjut. "[Bukti untuk menguatkan] ada keterangan saksi, ada bukti yang memang kami belum bisa mengungkap kepada publik karena kita kroscek dulu," kata Beka kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (9/12).

Baca Juga : Atap Bangunan Gedung Geotheater Sumedang Ambruk

Dikemukakan Beka, pihaknya juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (OTT) untuk kedua kalinya lantaran ada bukti yang harus diperkuat. Selain itu, pihaknya juga sudah menyampaikan surat permintaan keterangan kepada institusi kepolisian yang dijadwalkan pada minggu depan.

"Iya, kita sudah menjadwalkan minggu depan, kepolisian juga sudah oke. Karena kami minta transparansi, dan saat transparansi data dan kerja sama, kepolisian sudah menyetujui permintaan keterangan ini dan diatur jadwalnya," ungkap Bekan.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Mohammad Choirul Anam  mengungkapkan, bahwa pihaknya membuka opsi untuk melibatkan ahli dalam menyelidiki kasus ini.

Anam termasuk salah satu yang telah meninjau TKP yang disebut terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek, dekat pintu tol Karawang Timur, Jawa Barat. Namun, ia belum menjelaskan secara rinci hasil penyelidikan awal tersebut. Polri menegaskan bakal bersikap kooperatif mengikuti penyelidikan terkait insiden penembakan enam anggota FPI yang ditembak dalam bentrokan di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dini hari.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengemukakan,  bahwa pihak kepolisian tak mempermasalahkan keberadaan tim dari Komnas HAM.

"Itu bentuk pengawasan eksternal, nanti kami akan membantu, terkait data apa-apa saja yang dibutuhkan," kata Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/12).

Menurutnya, selama ini polisi telah transparan dalam melakukan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Terkait insiden itu, menurut Awi, pihaknya juga sudah melakukan audit internal.

CCTV tol padam

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengkritik PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) soal kerusakan kamera CCTV di KM49+00 sampai KM72 Tol Jakarta-Cikampek sejak Minggu (6/12), tepat di waktu bentrokan antara polisi dan pendukung pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Menurut Arwani, waktu yang digunakan Jasamarga untuk memperbaiki kamera CCTV tersebut terlalu lama.

"Rentang perbaikan CCTV hingga 34 jam merupakan waktu yang sangat lama," ujar Arwani kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/12) yang dikutip Bisnis Bandung.com .

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X