Dia pernah dipercaya untuk merawat rumput di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat Asian Games 2018.
"Bagian selatan hanya terkena sinar matahari setengahnya saja, mulai dari jam 9 pagi hingga jam 2 siang. Sementara sisanya tidak mendapat sinar matahari," jelasnya.
"Rumput yang digunakan di JIS sama dengan yang digunakan di Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Jakabaring. Semuanya merupakan jenis Japonica," tambahnya.
Baca Juga: Berikut Inilah Hal Menarik Bagi FIFA U-17, Indonesia Terpilih Ditunjuk Sebagai FIFA
Lebih lanjut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa rumput lapangan JIS harus diganti secara keseluruhan.
Setidaknya dana sebesar Rp 6 miliar akan dialokasikan untuk memperbaiki masalah rumput di JIS.
"Kami memiliki solusinya. Kami akan mengganti semua rumput tersebut sesuai dengan saran dari Pak Qamal, yang merupakan ahli agronomi untuk rumput stadion.
Menurutnya, rumput harus diganti. Jika ingin digunakan dalam jangka waktu 3 bulan, itu hanya untuk jangka pendek.
Mungkin untuk jangka panjang, rumput harus diganti," tegas Basuki.
"Jadi, rumput yang ada sekarang tidak memenuhi kriteria FIFA.
Oleh karena itu, rumput akan diganti dengan jenis yang lain untuk digunakan pada ajang Piala Dunia U-17," ungkap Basuki.
Baca Juga: Menpora Dito Ingatkan Atlet Harus Mampu Atur Keuangan Agar Jaya Dimasa Muda dan Tua
Pemerintah dan PSSI sepakat untuk segera mengambil tindakan dalam mengatasi masalah kualitas rumput di JIS.
Dana sebesar Rp 6 miliar akan dialokasikan untuk mengganti rumput tersebut sesuai saran dari ahli agronomi, Qamal Mustaqim.
Pergantian rumput ini diharapkan dapat memastikan bahwa stadion memenuhi standar FIFA dan siap menjadi venue yang layak untuk Piala Dunia U-17.