Serangan siber ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh jalur digital dan netizen dalam ekosistem sepak bola modern.
Menurut Warganet selain faktor di lapangan, kini ada empat pilar yang berperan penting dalam mendukung timnas, yaitu jalur langit (spiritual), jalur stadion (dukungan langsung), jalur netizen (dukungan online), dan jalur digital (informasi dan teknologi).
Serangan yang dialami Bahrain ini mencerminkan bagaimana jalur digital dan netizen dapat menjadi kekuatan yang tak terduga dalam merespon ketidakadilan.
Kritikan terhadap AFC terus mengalir di media sosial, dengan tagar-tagar yang menuding adanya praktik mafia dalam sepak bola Asia.
Nama-nama jalan dan lokasi penting di Bahrain yang berubah di Google Maps hingga kini masih dalam pemantauan, mengindikasikan bahwa perlawanan netizen terhadap hasil pertandingan tersebut belum mereda.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar perubahan nama jalan dan tempat di Bahrain masih berlangsung, menambah intensitas protes yang disuarakan oleh para penggemar sepak bola Indonesia.
Kontroversi ini tidak hanya menjadi persoalan di lapangan hijau, tetapi telah merembet ke dunia maya, membawa dinamika baru dalam konflik sepak bola internasional.***