Bisnisbandung.com - FIFA dilaporkan mengadakan rapat darurat untuk membahas kemungkinan pemberian sanksi terhadap Israel akibat serangan militer yang dilancarkan di Gaza.
Isu ini mencuat setelah Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengajukan usulan agar Israel dikeluarkan dari keanggotaan FIFA.
Langkah ini mencerminkan upaya PFA untuk mendapatkan dukungan internasional guna menghentikan kekerasan yang dialami rakyat Palestina.
Presiden PFA, Jibril Rajoub, menegaskan bahwa FIFA tidak boleh tinggal diam terhadap apa yang disebutnya sebagai genosida terhadap rakyat Palestina.
"FIFA harus bertindak tegas terhadap tindakan brutal ini. Kami menuntut FIFA untuk memberikan sanksi kepada Israel," ujar Rajoub dalam pernyataannya yang penuh emosi.
Menanggapi desakan tersebut, Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyatakan bahwa organisasi sepak bola dunia itu akan melakukan penilaian hukum atas usulan yang diajukan oleh PFA.
"Penilaian hukum harus mempertimbangkan klaim dari asosiasi Israel dan Palestina, kemudian diteruskan ke Dewan FIFA untuk diputuskan," kata Gianni, mengindikasikan bahwa proses ini akan melibatkan pertimbangan yang matang dan adil.
Dalam pernyataan resmi lainnya, PFA mengungkapkan bahwa infrastruktur sepak bola di Gaza telah mengalami kerusakan parah akibat serangan militer.
Stadion bersejarah Al-Yarmouk, salah satu ikon sepak bola Palestina, turut hancur.
PFA juga menyebut bahwa mereka mendapatkan dukungan dari federasi sepak bola Aljazair, Irak, Yordania, Suriah, dan Yaman dalam menuntut sanksi terhadap Israel.
Gianni menegaskan bahwa sebelum keputusan diambil, akan dilakukan penilaian hukum yang komprehensif.
Dewan FIFA dijadwalkan akan mengadakan kongres luar biasa pada 25 Juli untuk membahas masalah ini secara mendalam.