Indonesia Salah Satu Negara Importir LPG Terbesar Di Dunia

photo author
- Selasa, 1 Maret 2022 | 09:14 WIB
Indonesia Salah Satu Negara Importir LPG Terbesar Di Dunia
Indonesia Salah Satu Negara Importir LPG Terbesar Di Dunia

Bisnis Bandung, (BB) --- Pengamat Perdagangan Internasional dari Universitas Widyatama, Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol mengemukakan, Indonesia adalah salah satu negara yang yang kaya akan berbagai jenis sumber daya alam salah satunya komoditas energi, salah satunya adalah gas alam. Jika kita melihat dari ketersediaan sangatlah cukup melimpah. Kebutuhan dalam negeri sangatlah meningkat akan tetapi tidak sejalan dengan produksinya. Sehingga hal ini membuat Indonesia harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
 
LPG adalah barang impor di Indonesia. Karena LPG yang dkonsumsi oleh masyarakat di impor dari luar negeri. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara importir LPG terbesar di dunia.  Hal ini bisa dilihat dari data BPS impor LPG 10 tahun terakhir (2010-2020) secara konsisten mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 impor LPG sebesar,  1,6 juta ton, tahun 2011 sebesar 1,9 juta ton, tahun 2012 sebesar 2,6 juta ton, tahub 2013 sebesar 3,3 juta ton, tahun 2014 sebesar 3,6 juta ton, tahun 2015 sebesar 4,2 juta ton, tahun 2016 sebesar 4,5 juta ton, tahun 2017 sebesar 5,5 juta ton, tahun 2018 sebesar 5,6 juta ton, tahun 2019 sebesar 5,7 juta ton dan pada tahun 2020 sebesar 6,4 juta ton, paparnya kepada Bisnis Bandung (BB),  di Bandung.
 
Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol menegaskan, dari data ini terlihat terjadi peningkatan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena adanya program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kilo gram (kg) sejak 2007 lalu. LPG di Indonesia mayoritas di impor dari Negra-negara timur tengah seperti Saudi Arabia, Qatar  dan Iran diluar timur tengah dari Amerika Serikat. "Data impor satu dekade ini sangat disayangkan jika kita melihat data dari  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), jumlah cadangan terbukti gas alam RI hingga 31 Desember 2021 tercatat mencapai 42,93 triliun kaki kubik (TCF). Dan bahkan Jumlah cadangan gas ini masih bisa semakin meningkat, terutama bila kegiatan eksplorasi hulu minyak dan gas bumi (migas) terus digalakkan", tegasnya
 
Indonesia memiliki 128 cekungan hidrokarbon (basin). Namun sampai saat ini, hanya 20 cekungan yang telah diproduksi. Dari data ini tinggal bagaimana Indonesia menyusun strategi dan rencana kedepan dalam meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Indonesia perlu membuat roadmap rencana strategis untuk fokus dalam meningkatkan produksi dalam negeri sehingga dapat terbebas dari impor LPG. "Meningkatkan produksi dalam negeri adalah salah satu langkah dalam mengurangi angka impor bagi suatu barang. Impor yang tinggi juga jelas akan menambah pengeluaran pemerintah, pemerintah mengeluarkan subsidi yang besar agar LPG itu bisa sampai ke masyarakat. Nilai subsidi itu, kata Jokowi, mencapai Rp 70 triliun"
 
Rencana strategis jangka Panjang sangat diperlukan karena kebutuhan Gas menjadi sangat pokok bagi kebutuhan masyarakat Indonesi. Memang bukan hal mudah dalam hal mengolah SDA gas, selain modal yang besar dan teknologi yang digunakan. Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi solusi dalam rencana ini, sumber informasi dari kementerian ESDM salah satu Kerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat Air Products. Dalam Kerjasama ini harus adanya kesepakatan transfer teknologi maupun penguasaan teknologi hal ini selalu menjadi kendala dalam berbagai bentuk Kerjasama inodnesia dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia. Dan ini akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam upaya mengurangi impor LPG di masa depan, pungkasnya kepada BB.  (E-018)****

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X