Faisal : Singkirkan Orang Sekeliling Kebangkrutan Akan Terjadi Sebelum 2024 ?

photo author
- Jumat, 15 Oktober 2021 | 17:38 WIB
Faisal : Singkirkan Orang Sekeliling Kebangkrutan Akan Terjadi Sebelum 2024 ?
Faisal : Singkirkan Orang Sekeliling Kebangkrutan Akan Terjadi Sebelum 2024 ?

BISNIS BANDUNG - Ekonom Senior, Faisal Basri menyoroti  keputusan BUMN PT Waskita Karya yang menjual saham kepemilikan ruas Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 2,44 triliun.Padahal  nilai pembangunan tol tersebut mencapai Rp 10,80 triliun.

Faisal menyampaikan pendapatnya terkait situasi Indonesia saat ini. Menurutnya, jika tidak ada langkah strategis dari pemerintah, ancaman kebangkrutan ekonomi Indonesia benar-benar akan terjadi.

Bahkan lanjut Faisal Basri , kebangkrutan bisa terjadi sebelum masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo  berakhir pada tahun 2024.

Faisal Basri mengungkapkan hal itu dalam acara Gelora Talks bertajuk ‘Covid-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha’ Rabu, (13/10/21).

 “Kebangkrutan itu tidak bisa terlalu lama, sebelum 2024, pemerintah ini sudah bangkrut,” ungkapnya.

Salah satu faktor yang disoroti Faisal Basri  adalah keputusan BUMN PT Waskita Karya yang menjual saham kepemilikan ruas Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 2,44 triliun.Padahal diketahui nilai pembangunan tol tersebut mencapai Rp 10,80 triliun.

 Faisal berharap  Jokowi agar segera sadar bahwa keuangan negara sedang di bawah ancaman dan diperlukan langkah cerdas dan taktis untuk menyelamatkannya.

Salah satu cara yang diusulkan Faisal adalah dengan menyingkirkan orang-orang di sekeliling Jokowi, seperti Moeldoko, Ali Mochtar Ngabalin, hingga Luhut Binsar Panjaitan.

“Presidennya (harusnya) sadar membersihkan orang-orang sekelilingnya dari orang seperti Moeldoko, Ali Ngabalin, Luhut Pandjaitan, kalau tidak ya sudah terima risiko,” tandas Faaisal menegaskan.

Diketahui, PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil melakukan transaksi divestasi melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) atas jual beli ruas Tol Cibitung-Cilincing.

Melalui penjualan ini, Wastkita Karya memperoleh keuntungan dan dapat mengurangi utang atau kewajiban untuk memperbaiki kesehatan keuangan Perseroan. Nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp 2,44 triliun, setara dengan 1,96x Price to Book Value (PBV). Sementara, biaya pembangunan tol tersebut mencapai Rp 10,80 triliun.

Direktur Teknik PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP), Ari Sunaryono mengatakan dalam perjanjian pengusahaan jalan tol yang ditandatangani perseroan pada Agustus 2011, pembangunan jalan tol tersebut ditaksir menelan biaya Rp 4,20 triliun. Namun, taksiran tersebut berubah saat proyek jalan tol sepanjang 34,80 kilometer saat konstruksi dimulai pada 2017.

"Sekarang nilai investasinya Rp 10,80 triliun dan kami sudah konsultasi (dengan regulator)," ujarnya saat memaparkan progres proyek , Kamis ( 10/10/21).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X