BISNIS BANDUNG—Pemprov Jawa Barat dan Shopee Indonesia menjalin kerja sama dalam memajukan ekonomi digital Tanah Air serta keberlangsungan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jabar. Kolaborasi tersebut dinilai strategis lantaran UMKM berperan sangat penting terhadap pemulihan ekonomi yakni sebesar 60 persen atas produk domestik bruto nasional di era pandami Covid-19.
Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jabar dan Shopee Indonesia ditandai dengan penanda tanganan oleh Gubernur Ridwan Kamil dan Direktur Shopee Indonesia, Christin Juarto di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (2 Juni 2021).
Melalui kolaborasi strategis tersebut, menurut Christin, pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan program “Shopee Center- UMKM Jabar Go Digital.” Shopee center merupakan digital corner yang didirikan Pemprov Jabar dan Shopee dalam rangka memajukan program digitalisasi aktivitas keekonomian, khususnya Badan Usaha Milikl Desa (BUMDes) di Jawa Barat dengan Shopee Center Bandung sebagai pusat edukasi UMKM.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan sebanyak 5.000 desa disiapkan yang dilengkapi ruangan digital. Dengan demikin, revolusi digital di Jawa Barat dengan ketersediaan infrastrukturnya menunjukkan kesungguhan, tidak setengah-tengah. Namun melalui revoluasi yang sangat cepat.
Dia mengatakan, kehadiran infrastruktur digital di desa bakal mendorong roda perekonomian menjadi berkembang yang diharapkan produk UMKM tersebut bisa mengekspor produknya ke mancanegara.
Emil sapaan akrabnya memuji platform belanja online yang dilakukan Shopee telah menunjukkan komitmennya berpihak kepada UMKM lokal dengan membatasi akses produk impor. Seperti hijab, bawahan muslim wanita, dress muslim, atasan muslim pria, mukena, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, perakatan shalat, kebaya dan lain-lain.
Tak hanya itu, ia pun menjelaskan, ke depannya Shopee akan membuat sekolah ekspor UMKM, sehingga dalam pelatihan tersebut, pelaku UMKM bisa diajarkan bagaiamana tata cara dan teknik dalam perdagangan ekspor.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kemitraan marketplace online Shopee dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Barat. Program digitalisasi para pelaku UMKM dapat berkontribusi meningkatkan ekonomi desa.
Menurut Teten, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital terjadi sangat masif dan berimbas ke seluruh sektor, termasuk UMKM.
“Kita melihat sejumlah terobosan dilakukan salah satu perusahaan berbasis digital yang dapat menunjang performa UMKM tersebut adalah para penyelenggara lokapasar digital. Salah satunya Shopee,” kata Teten dalam pada acara Peresmian Shopee Center-UMKM Jabar Go Digital, secara virtual, Rabu (2/6/21).
Ia mengacu pada hasil survei World Bank 2021 yang menunjukkan bahwa sebanyak 48,5% responden bermatapencaharian wiraswasta dan 74,1% mengandalkan e-commerce sebagai pendapatan utama.
“Kita perlu terus dorong reseller untuk mendukung UMKM produsen dalam pemasaran digital, sembari diperbanyak UMKM produsen,” katanya.
Ia menyebutkan secara simultan, Komenkop juga tengah memperkuat UMKM go digital dengan dua pendekatan. Pertama, peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, pengembangan kawasan/klaster terpadu UMKM. Kedua, perluasan pasar digital melalui kampanye BBI, on boarding platform pengadaan barang dan jasa (LKPP, paDI), Live Shopping dan sistem informasi ekspor UMKM. (B-002)***