BISNIS BANDUNG--- Lua biasa! Adam Malik Suwarna yang lahir di Bandung 19 Maret 2006 kini merupakan siswa kelas 3 SMP ini tengah aktif menggeluti sektor pertanian. Ia blak-blakan awal mula bertani, karena ingin seperti ayahnya bergelut di bidang karet ekspor impor. "Saya menggeluti usaha pertanian setelah menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan oleh guru dan sekolah. Setelah menyelesaikan kewajiban sekolah, saya pergi untuk mengontrol keadaan di kebun saya," tuturnya kepada Bisnis Bandung, pekan ini. Pelajar Al Irsyad Satya Islamic School ini mengutarakan, menggeluti usaha pertaniannya di tanah yang tidak dipakai, kemudian menawarkan diri untuk merawat tanah tersebut, dengan modal awal dari ayahnya. Usaha pertanian digelutinya sejak awal tahun 2020, saat pandemi yang membuat otak fokus dan memiliki ide baru, terinspirasi dari bapaknya yang juga seorang pengusaha agro bisnis cukup kahot di tanah pasundan, khususnya sektor karet. Adam merupakan enterpreuner muda yang bergerak disektor pertanian. Komoditi pangan yang digelutinya yakni Kedelai Jepang (edamame). Ia mengaku memilih komoditas tersebut, dikarenakan pasar yang luas dan nilai ekonomi yang juga tinggi, dan protein yang tinggi, baik juga untuk kesehatan. Pada awal mulanya ia hanya menggarap 1000 m2, karena ingin mencoba dulu, dan akhirnya didaya kembangkan menjadi lebih dari 2 hektar l, di karenakan permintaan pasar yang sangat luas. "Lokasinya di Padalarang (KBP), alasan memilih lokasi tersebut karena letaknya yang strategis dan enak untuk menjual retail, dan karena lokasi ini juga dekat dengan rumah saya yang kurang lebih memakan waktu 5 min dengan kendaraan", ungkapnya. Anak pengusaha karet ini mengaku, sumber modal untuk menggeluti usaha pertanian diperoleh hasil i tabungannya. Lahan yang digarap untuk memproduksi kedelai Jepang merupakan milik keluarga yang sudah lama tidak terpakai, benih untuk sementara masih beli dari petani lain yang sudah lama di bidang edamame, dalam waktu dekat dirinya mengaku akan mengembangkan benih sendiri, pupuk juga beli, sedangkan pengairan membuat sistem irigasi sederhana di kebun, kalau musim hujan mengunakan tada hujan. Adam saat ini memperkerjakan pekerja kurang lebih 15 orang tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja terbanyak di saat panen, sedangkan regular hanya kisaraan lima orang, tenaga kerja khusus untuk pengolahan lahan, pemupukan, penanaman, perawatan. "Alasan saya memilih bergerak disektor pangan, di karenakan perimintaan yang sangat besar, Kacang kedelai (edamame) yang saya tanam ini memiliki Protein yang sangat tinggi, baik untuk penderita diabetes, kolesterol, dan untuk orang diet, ibu hamil. Sudah mau 1 tahun, saat pandemik dimulai, saat ini saya ingin mengembangkan luas areal dengan tanah sendiri dan kemitraan, kemudian focus memperluas jaringan pasar. Kalau penasaran dengan produk atau ingin mengetahui detail produk, bisa dilihat di akun youtube “adm sendiri”atau ke akun instagram @sendiri.farm, " ucapnya. Anak Eka Suwarna ini mengklaim, produk hasil olahannya sangat diterima oleh pasar bahkan memuaskan. Kacang Kedelai Jepang (Edamame) saat ini diterima dengan baik di pasar Singapur, Bandung sekitar dan Jabotabek. Ia mengimbuhkan dalam mengolah produk pertaniaan sudah sesuai dengan SOP ketat, saat penanaman dan kualitas kontrol yang sangat ketat saat panen. Tiap bulanya bisa sampai empat kali, sedang mengejar target per 3 hari tanpa mengurangi kualitas. Edamame ini ada sekitar kurang lebih 700 menu turunan, dari mulai edamame rebus, edamame kukus, susu edamame, pusing, dan lain lain.(E-018)***