Hipmi Bandung Minta Ojol Tidak Dilarang Saat Penerapan PSBB

photo author
- Selasa, 14 April 2020 | 13:51 WIB
Ka Disdik Jabar Anyar Menuai Sorotan Tajam
Ka Disdik Jabar Anyar Menuai Sorotan Tajam

BISNIS BANDUNG-- Kehadiran ojol  menjadi salah satu penyelamat sejumlah aktivitas   bisnis untuk tetap  berjalan. Oleh sebab itu  pengendara ojek online (ojol) diizinkan atau tidak dilarang beroperasi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Kalangan usaha semisal  kuliner membutuhkan jasa ojol agar tetap hidup di situasi seperti ini. Selain itu juga usaha yang membutuhkan jasa pengiriman barang. "Jadi kami meminta pemerintah Kota Bandung untuk tetap mengizinkan ojol untuk bisa bekerja dan beroperasi pada saat PSBB diberlakukan di Kota Bandung. Namun, tetap dengan mematuhi standar kelengkapan kerja lapangan seperti memakai  masker," demikian Plt Ketua BPC Himpunan Penghusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung  melalui  siaran persnya, Senin (13 April 2020).

Arrovy mengatakan, bersama dengan Hipmi Jawa Barat, pihaknya memberikan bantuan makanan 1.204 porsi, 43 botol handsanitizer, 43 botol disinfektan, 200 masker kain, dan beras 43 paket kepada ojeg-ojeg online yang beroperasi di sekitar kota Bandung. Bantuan ini merupakan bagian dari “Dapur Solidaritas” yang dilaksanakan hingga Minggu, 19 April 2020. "Kegiatan solidaritas khusus kita tujukan kepada masyarakat, terutama kepala keluarga yang masih harus bekerja di lapangan," ujarnya.

Ketua OC “Dapur Solidaritas” Kiki Hendrawan, mengatakan, pihaknya memahami situasi yang terjadi saat ini  berimbas pada penurunan order yang signifikan dari ojeg online. Banyak mengalami pembatalan order akibat tempat makan yang tutup tapi tidak terupdate di aplikasi. "Oleh karena itu, HIPMI ingin memberikan bantuan yang dirasa sangat berarti pada masa sekarang ini, yaitu makanan untuk seluruh anggota keluarganya. Kami berharap rekan-rekan bisnis ojol ini selalu sehat supaya tetap dapat membantu keberlangsungan beberapa aktivitas bisnis yang masih berjalan dan agar wabah ini dapat cepat berlalu sehingga kita dapat beraktivitas normal kembali," katanya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut dirancang dengan ketat agar tidak menimbulkan penumpukan massa. Kegiatan ini dilakukan dengan pemanggilan per kelompok yang terdiri dari 5 orang.(B-002)***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X