BISNIS BANDUNG - Ikan Koi dikenal luas oleh masyarakat, khususnya oleh pecinta ikan hias. Ikan yang semula dibudidayakan dan dipelihara orang Jepang , bibitnya sampai ke Indonesia , selain sebagai ikan hias, dalam perkembangannya di Indonesia ikan ini dibudidayakan dan diperjualbelikan , bahkan jadi komoditas ekspor. Orang Jepang menyebut ikan Koi sebagai simbol persahabatan dan cinta .
Ikan koi merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang menjadi salah satu primadona pasar ikan hias yang harganya relatif stabil. Di Indonesia banyak bermunculan peternak sekaligus pehobi ikan koi,meski kualitas ikan Koi lokal tidak sebaik di negara asalnya, namun budidaya ikan koi berkembang dari tahun ke tahun yang memiliki peluang usaha yang cukup menjanjikan. Harga ikan Koi impor yang jauh lebih mahal dari Koi lokal, banyak dijadikan pilihan untuk membeli ikan Koi lokal.
Di Sumedang,sejak terbentuk Kelompok Budiaya Ikan Koi ”Tunas Muda Jaya Koi” Desa Ciuyah Kecamatan Cisarua pada tahun 2017 , perkembangan budidaya dan penjualan ikan Koi . Ketua Kelompok ”Tunas Muda Jaya Koi” Rohimat (36) mengatakan, awal merintis budidaya Koi dilakukan hanya oleh dua orang warga. Kini anggota kelompoknya berjumlah lima belas orang.
"Dulu waktu pertama ngajak warga lainnya susah, budidaya ikan Koi dipandang sebelah mata. Tapi setelah kita berhasil untuk pertamakali panen dan hasilnya lumayan menguntungkan ,akhirnya banyak warga tertarik bisnis budidaya ikan Koi dan bergabung jadi anggota," ujar Rohimat, Senin (17/2/20) di area kolam budidaya Koi miliknya.
Saat merintis, lanjut Rohimat , Kelompok Tunas Muda Jaya Koi mengeluarkan modal sekira Rp2 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli indukan ikan dan membuat kolam.
" Kini, omset sekali panen ikan Koi antara r Rp10 juta sampai Rp.15 juta. Sekarang Alhamdulillah banyak yang minta diajari cara budidaya.," ujar Rohimat seraya menambahkan, budidaya ikan Koi jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan ikan konsumsi. Selain itu, pemeliharaannya juga lebih mudah.
Diakui Rohimaty, sebelumnya membudidaya ikan Koi , dirinya membudidayakan ikan gurame yang perawatannya lebih ribet.. Kalau Koi lebih mudah, tidak menyita banyak waktu.
Menurutnya , sejauh ini kelompok usahanya belum bisa melayani pesanan dari luar Pulau Jawa. Pemasaran ikan Koi asal kelompoknya , terbatas di wilayah Jawa Barat. Walau dinas terkait siap memfasilitasi, namun pihaknya.
Rohimat menuturkan, kelompoknya selain menerima pembelian secara paket , pihaknya juga menjual ikan secara satuan. Bahkan, ada seekor anak ikan Koi jenis showa sepanjang 15 cm pernah terjual seharga Rp1,2 juta , dibeli pehobi
Ikan Koi yang dibudidayakan Kelompok Tunas Muda Jaya Koi, yakni jenis gosanke, showa, kohaku dan asagi. Jenis ikan ini cocok dengan kondisi air di wilayah Ciuyah.
Pjs. Kepala Desa Ciuyah, Heri Adam menuturkan, Kelompok Tunas Muda Jaya Koi bekerjasama dengan BUMDes Lurgeta Desa Ciuyah membantu pemasaran hasil panen ikan Koi. Keberadaan Tunas Muda Jaya Koi, menurutnya sangat dirasakan warga sekitar. Terutama keluarga anggota kelompok. "Meski kelompok , baru memiliki anggota lima belas orang, namun sangat dirasakan imbasnya, terutama pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya," ujar Heri.
Heri menyebutkan, meski mayoritas penduduk Ciuyah bermata pencaharian sebagai petani, dan bekerja di kota-kota besar . Namun, pihaknya berharap budidaya Koi di Ciuyah bisa terus dikembangkan. Meski ada kendala ketersediaan air di wilayahnya. (E-010) ***