BANDUNG,(IM). Jika pada tahun 2010 penduduk Jawa Barat mencapai 43, 05 juta jiwa, maka dengan berbagai asumsi demografi, penduduk Jawa Barat tahun 2020, diproyeksikan berada diangka 49,94 juta jiwa. “Sedangkan pada Sensus Penduduk (SP) 2010, penduduk Jawa Barat mencapai 43,05 juta jiwa. Perkiraan tersebut akan terkonfirmasi dengan hasil penghitungan sensus yangbsesungguhnya di tahun 2020,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik Privinsi Jawa Barat, Ir Dody Herlando dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Geudug Sate, Kamis(22/8). Dody mengatakan pada tahun 2020 Indonesia bakal melaksanakan sensus penduduk. Ini sesuai dengan amanat UU no 16 tahun 1997 tentang Statistik, rekomendasi PBB dan menuju satu data kependudukan Indonesia. Tujuan sensus penduduk adalah untuk mendapatkan informasi jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk. Dengan SP 2020 dapat diketahui penduduk menurut wilayah sampai wilayah lingkungan terkecil. Diperoleg data dasar untuk pengambilan kebijakan pembangunan seperti penyediaan sarana kesehatan, pendidikan, perumahan serta manfaat adminiustrasi kependudukan. Dikatakan, SP 2020 ini merupakan kali ketujuh yang dilakukan oleh Indonesia sejak kemerdekaan. Menjelang era data kependudukan baru dan sesuai dengan salah satu rekomendasi PBB, pada 2020 SP akan dilaksanakan dengan Metode Kombinasi yang digunakan sebagai upaya transisi dari sensus dengan metode tradisional. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia(18% penduduk Indonedia ada di Jawa Barat), provinsi dengan jumlah generasi milenial di 2019 sebebesar 32,86% terhadap total penduduk, maka Jawa Barat memiliki potensi besar. Suksesnya SP di 2020 nanti, sangat tergantung pada tingkat partisipasi seluruh komponen masyarakat di Jawa Barat. “Menjelang era data kependudukan baru, mari sama-sama berpartisipasi dalam menyukses SP 2010, melalui Sensus Penduduk Online pada Februari-Maret,” pesannya. (B-002)*