BISNIS BANDUNG - Orang Sunda pasti mengenal cemilan berbentuk bulat berasa manis yang dijajakan pedagang kue atau disajikan pada acara hajatan. Berbentuk bulat berwarna coklat pada bagian tengahnya bolong menyerupai donat , populer dengan sebutan kue ali agrem . Seiring dengan perkembangan jaman kue ali agrem, kini mulai jarang dijajakan pedagang. Namun tidak demikian bagi warga Desa Sukasari/Sukarapih Sumedang yang tergabung dalam kelompok PKK . Mereka memproduksi sekaligus mengembangkan kue ali agrem dan kuliner lainnya sebagai roda penyokong perekonomian desa . Penganan dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah ini,dijadikan sebagai cemilan andalan pendapatan warga Desa Sukarapih/Sukasari.Selain mudah memproduksinya bahan dan cara membuatnya pun tidak terlalu sulit.Hanya membutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam mencampur bahan agar tidak mengurangi citara rasa ali agrem . " Ali agrema merupakan kue cemilan yang sudah dikenal masyarakat sejak lama , khususnya oleh orang Sunda. Cemilan ini sering dijumpai sajian bagi para tamu pada acara hajat atau syukuran . Kue ini selain mudah dibutanya ,harganya murah dan banyak peminatnya, sebab itu kami memilih membuat ali agrem sekaligus untuk melestarikan makanan kampung yang bisa membantu perekonomian ibu- ibu PKK,"tutur Nani saat dikunjungi BB di dapur kreasi ibu- ibu PKK Desa Sukasari/Sukarapih,Senin (11/02/2019). Nani selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai Ketua PKK Desa Sukasari dan Sukarapih mengabdikan diri untuk mendorong masyarakat dan membantu warga desa, terutama para ibu - ibu mendapatkan penghasilan tambahan ekonomi keluarganya dengan membuat penganan ali agrem khas Desa Sukasari Sumedang. Untuk itu Nani bersama ibu - ibu PKK semangat untuk mengembangkan kue ali agrem sebagai pendapatan yang dijadikan sebagai makanan khas di desanya. Hal ini dibenarkan Ika, sosok ibu muda , anggota PKK Desa Sukasari yang baru memulai Diakui Ika , adanya kegiatan produksi ali agrem dirasakannya sangat membantu , terutama dalam hal perekonomian keluarga. ” Suaminya bekerja sebagai buruh serabutan yang hanya akan mendapatkan penghasilan bila ada orang yang membutuhkan jasanya.Namun dengan adanya kegiatan dari ibu ibu PKK , selain membantu perekonomiannya juga menambah wawasan berbagai ilmu cara membuat makanan ,”ujar Ika seraya mengucap Alhamdulillah dengan adanya kelompok kerja ibu ibu PKK yang menjadikan dirinya bisa membuat berbagai makanan . Berkat ketekunan ibu- ibu PKK,kini ali agrem buatanyya sudah dipasarkn ke luar kota Sumedang. Bahkan pemesannya ada yang dari kota-kota di Jawa tengah dan Jawa Timur. Harga ali agrem, dijual tergantung isinya antara Rp 40.000 – Rp 50.000/pak .Sedangkan untuk warung warung dijual secara eceran . Hingga kini produksi ali agrem Desa Sukasari dan Sukarapih yang digagas ibu ibu PKK ,mulai berkembang dan dijadikan acuan pendapatan pendongkrak perekonomi warga i desa. ”Walau ali agrem ini sering disebut makanan kampung,namun penggemarnya banyak kalangan kelas ekonomi menengah ke atas,karena cita rasanya,”tutur salah seorang anggota PKK menambahkan.(E010) ***