Sudah lima tahun mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC) “mengaspal” di jalanan Indonesia. Mobil-mobil itu menjadi pesaing mobil MPV yang selama ini mendominasi penjualan mobil Tanah Air.
Ada beberapa produsen mobil yang terlibat dalam produksi mobil LCGC ini. Memang untuk memproduksi mobil LCGC tak bisa sembarangan karena harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan pemerintah.
Produsen mobil yang turut mengikuti program LCGC , yaitu Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda serta Datsun. Toyota memiliki dua LCGC andalan lewat Agya dan Calya sama halnya dengan Daihatsu yang memproduksi dua LCGC yakni Sigra dan Ayla.
Suzuki juga tak ketinggalan dengan LCGCnya, yakni Karimun Wagon R. Datsun pun ikut mengikuti program LCGC dengan berbagai varian mobilnya mulai dari Go ataupun Go+. Terakhir Honda juga punya mobil LCGC dengan nama Brio Satya.
Sepertinya adanya pergeseran tren penjualan dari jenis hatchback ke MPV 7 seater. Salah satu alasan masyarakat Indonesia memilih LCGC tujuh kursi, yakni karakter mobil tersebut ini mampu mengakomodasi penumpang lebih banyak dibanding hatchback.
Setiap merek memiliki penggemarnya masing-masing. LCGC mana yang paling digemari?
Mengutip data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang September 2018, Toyota Calya menjadi yang terlaris dengan penjualan sebanyak 4.819 unit. Sang kembarannya, Daihatsu Sigra menjadi LCGC terlaris kedua.
Daihatsu Sigra terjual sebanyak 4.729 unit. Di bawah Sigra ada Ayla yanga selama bulan kesembilan tahun 2018 terjual sebanyak 2.473 unit. Posisi Ayla diikuti Agya yang penjualannya hanya 2.437 unit. Tidak seperti Toyota dan Daihatsu, penjualan Datsun dan Suzuki dalam segmen LCGC ini tidak terlalu cemerlang.
Keduanya tercatat tidak menjual lebih dari 1.000 unit dalam satu bulan. Seperti diketahui, Honda baru saja merilis Brio Satya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. All New Brio sejak diluncurkan telah memenuhi pesanan 4000 unit. Model yang paling diminati masih didominasi oleh Brios Satya sebesar 65 % dan Brio RS sebanyak 35%. (E-002)***
