Terlepas dari nama Lapas Sukamiskin, tempatnya “orang kaya” mendekam di Lapas karena korupsi, nama Sukamiskin, sudah ada sejak jaman kolonial Belanda Sukamiskin berasal dari rangkaian kata bahasa Arab, Suq danan Misk. Suq artinya Pasar, sedangkan Misk berarti Minyak Wangi (Pasar Minyak Wangi-red)
Sukamiskin , selain populer karena keberadaan Lapas tempat bermukimnya para koruptor kelas “hiu”, juga terdapat Pondok Pesantren Sukamiskin yang telah berdiri sejak ratusan tahun silam. Lingkungan pesantren nampak tenang . Suasana seperti ini selalu terlihat tiap harinya terutama pada jam-jam sekolah dan pengajian para santri. Letak pesantren yang berada di pinggir jalan raya, pertengahan antara Bandung - Ujungberung menuju arah Sumedang , Cirebon dan kota –kota di wilayah Priangan Timur (Garut , Tasik dan Ciamis)menjadikan letak pesantren ini sangat strategis. Berada di pinggir jalan dengan lalu lalang kendaraan yang cukup padat.
Pondok Pesantren Sukamiskin yang didirikan oleh K.H. Raden Muhammad bin Alqo pada tahun 1881 M telah mampu mencetak berbagai alumni yang tersebar di berbagai pelosok. Tidak sedikit di antara alumninya yang mendirikan pondok pesantren sebagai wadah memanfaatkan ilmu yang didapatnya selama di Sukamiskin. Pesantren yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini merupakan pesantren tertua di Bandung. “Pesantren ini bisa dikatakan pesantren tertua di Kota Bandung, kalau di Jawa mah Jombang. Nah kalau di sini mah Sukamiskin,” tutur salah seorang pimpinan pesantren.
Nama Pesantren Sukamiskin sampai sekarang telah diketahui dan dikenal orang. Sukamiskin bukan hanya sebagai nama pesantren saja tetapi menjadi nama daerah yang cukup luas yang berada di sebelah barat dan timur Pesantren. Asal mula nama Sukamiskin yang dari rangkaian kata bahasa Arab, yaitu Suq dan Misk. Suq berarti Pasar dan Misk artinya Minyak Wangi. Pemberian nama ole pendiri Pesantren Sukamiskin KH R Muhammad Alqo, memberi nama Pesantren dengan Suq Misk, karena pada waktu itu Pesantren ini merupakan yang pertama di Kota Bandung yang didatangi banyak orang untuk menuntut ilmu pengetahuan, khusunya bidang agama Islama. Dengan demikian pesantren Sukamiskin semakin dikenal di Kota Bandung maupun di Jawa Barat, seolah-olah pesantren itu sebuah pasar terkenal yang banyak dikunjungi orang dari tiap pelosok, yang harum semerbak dengan ilmu yang ia peroleh dari pesantren ini.
K.H.R. Muhammad Alqo sebagai pendiri pesantren yang memperkenalkan nama Pesantren dengan sebutan Suq Misk. Namun mungkin karena timbulnya kesukaran untuk menyebut nama tersebut, maka sedikit demi sedikit terjadi perubahan dalam mengucapkan Suq Misk, menjadi Sukamiskin.
(B-003/BBS)***