Tahun Politik Memacu Pertumbuhan Ekonomi

photo author
- Minggu, 31 Desember 2017 | 10:45 WIB
opini anda
opini anda

SITUASI politik dalam negeri tahun 2018 tidak akan mengganggu roda perekonomian. Karena itu para pelaku usaha diminta tidak ragu mengembangkan bisnis. Benar, tahun 2018 di Indonesia akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah serentak di 17 provinsi 39 kota, dan 115 kabupaten. Dilanjutkan dengan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019. Namun hal itu merupaka  peristiwa biasa, rutinitas lima tahunan.

Selama  ini orang berasumsi, tensi politik yang naik pada tahun politik berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pendapat itu menurut para ahli ekonomi, tidak selalu benar. Kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil meskipun harus melalui bebetrapa kali tahun politik. ”Selama tidak terjadi kekacauan, pemilu tidak akan membuat ekonomi minus dan terpuruk,” kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta seperti duimuat KOMPAS 26/12.

Banyak hal yang mengindikasikan, perekonomian Indonesia justru akan terpacu dan tumbuh signifikan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati bahkan optimistis, pertumbuhan ekonomi nasional naik 0,2% menjadi 5,4%, dibanding proyeksi petrtumbuihan tahun 2017. Tahun politik dan penyelenggaraan  Asian Games akan mendorong pergerakan ekonomi tumbuh lebih cepat di atas 5,1%.”Agenda politik dan Asian Games berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena konsumsi domestik akan meningkat,” kata ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudistira, sebagaimana dikutip PR 16/12.

Khusus pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan tahun 2017. Menurut Gubernur Ahmad Heryawan, konsumsi, investasi, dan ekspor menjadi mesin pertumbnuhan ekopnomi Jabar tahun 2018. Prospek positif juga akan terjadi di perbankan. Pertumbuhan ktredit nasional tahun depan akan melampaui 10%. Sejumlah program pemerintah seperti keluarga harapan, dana desa, dan sebagainya diprediksi akan menggenjot kinerja kredit semua bank pembangunan daerah.

Gubernur Jabar memprediksi, tahun politik tidak akan berdampak negatif terhadap pertubuihan ekonomi. Aher yakin konsumsi, khususnya belanja politik justru akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jabar. Salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif. Asian Games juga akan berimbas pada peningkatan ekonomi Jabar,” kata Aher. Pertumbuhan ekonomi Jabar itu, menurut Kepala Perwakilan BI Jabar, ditiopang oleh tiga sektor utama, yakni sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor pertanian. Lapangan usaha di Jabar tiap tahun, memberikan kontribusi terbesar terhadap nasional. Jabar menjadi provinsi dengan pangsa industri pengolahan terbesar terhadap total nasional.

Di samping sektor pengolahan, perdagangan, pertanian, dan jasa lainnya, masih banyak sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar lebih besar lagi. Sektor yang masih harus dikembangkan itu antara lain kepariwisataan dan jasa kreatif. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan amenitas (3A) sebagai quick wins memiliki kinerja sangat positif. Potensi dalam dunia kepariwisataa itu dimiliki Jabar, tinggal bagaimana strategi pemerintah daerah dalam menerapkan 3A tersebut.

Di Jabar yang kini tengah menjadi perhatian dunia, selain industri, ialah kopi. Produksi kopi Jawa Barat, khususnya kopi arabika sudah memiliki pasar bagus pada kancah bisnis kopi dunia. Ada tiga varietas kopi arabika Jawa Barat yang telah memiliki hak paten ialah kopi kuning, kopi pucuk hijau, dan kopi pucuk cokelat. Kementerian Pertanian memberi nama pada ketiga varietas kopi arabika itu ialah Ahernt Garut untuk kopi kuning dengan pohon induk asal Cikandang, Cikajang, Garut. Varietas kopi arabika pucuk hijau diberi nama Ahertiani Rancakalong, Sumedang1, dan pucuk cokelat diberi nama Ahertiani Rancakalong, Sumedang 2.

Kopi asal Jabar menduduki peringkat teratas di pasar kopi internasional. Hal itu dapat memacu pertumbuhan ekonomi Jabar tanpa terganggu dengaqn ingar bingar tahun politik. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X