Setelah Soroja Resmi Digunakan

photo author
- Minggu, 10 Desember 2017 | 10:45 WIB
opini anda
opini anda

MESKIPUN  masih ada beberapa bagian yang belum 100 persen selesai, Jalan Tol Soreang – Pasirkoja diresmikan Presiden Joko Widodo Senin 4 Desember 2017.

Warga Kabupaten Bandung bersuka cita atas dibukanya jalan tol sepanjang 10,57 km itu. Mereka nyaris patah semangat menanti tol pendek itu selesai. Pasalnya, jalan yang diyakini sebagai pemecah kemacetan kendaraan di jaslan antara Kota Bandung – Soreang itu, termasuk proyek yang berjalan sangat lamban.

Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, jalan itu sudah mulai diwacanakan pada tahun 1996. Mulai dirancang, baik teknis maupun nongteknis pada tahun 2012. Eksekusinya dilakukan pada tahun 2015 dan baru dapat dioperasikan Desember 2017. Pembangunan Tol Soroja mengalami keterlambatan karena berbagai faktor, antara lain pembebasan lahan. Penjajagan penyediaan lahan dari Soreang hingga Pasirkoja itu dilakukan awal tahun 2000. Pelaksanaannya sangat alot. Banyak sekali pemilik lahan yang bertahan sehingga sulit mencapai kesepakatan harga.

Akibatnya, pembangunan Tol Soroja yang dirancang pada era kepemimpinan Bupati Obar Sobarna itu hampir-hampir memecahkan rekor pembangunan infrastruktur terlama, meskipun masih jauh lebih cepat dibanding pembangunan Bendung Jatigede, Sumedang. Kedua proyek itu sama-sama selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo. Namun bagaimanapun, jalan tol yang sangat didambakan warga Kabupaten Bandung itu selesai juga. Benar,  masih ada beberapa bagian yang belum rampung, antara lain gerbang tol Katapang dan Margaasih sampai hari peresmian belum dapat dilalui kendaraan. Pengelola jalan tol masih harus menunggu peralatan penunjang jalan tol.

Warga yang sudah tidak sabar ingin mencoba menggunakan Tol Sorioja itu masih harus bersabar. Lebih baik digunakan setelah benar-benar rampung daripada langsung digunakan padahal masih banyak bagian yang masih dikerjakan. Warga khawatir, Jalan Tol Soroja seperti dipaksakan diresmikan agar tidak melewati tahun 2017. Tahun depan sudah masuk Tahun Politik. Semua pemamgku kepentingan, termasuk pemerintah akan sangat sibuk. Konsentrasinya terfokus pada pemilu.

Terlepas dari itu semua, Pemerintah Kabupaten Bandung, seperti diminta Presiden Joko Widodo, harus benar-benar siap setelah Tol Soroja resmi digunakan. Banyak sekali tantangan seturut Soroja rampung. Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung harus selalu bekerja sama dengan Dinas Perhububngan Provinsi Jabar serta Polantas, dalam melakukan rekayasa lalulintas, baik di ujung maupun di tengah jalan tol itu. Diperkirakan, akan terjadi penumpukan kendaraan di Soreang dan Pasirkoja. Arus lalu lintas di Jl. Pasirkoja dan Jl. Soekarno Hatta (barat) akan semakin padat.

Jarak Tol Soroja murni hanya 8,5 km. Dengan volume dan frekuensi kendaraan Soreang – Pasirkoja dan sebaliknya yang semakin padat, dikhawatirkan panjang jalan tol itu tidak dapat menampung arus kendaraan. Hal itu akan terjadi ketika ada kegiatan nasional atau internasional di Gelanggang Olahraga Si Jalak Harupat. Semua suporter dan penonton akan menuju Soreang melalui  Jalan Tol Soroja.

Persiapan lainnya, Pemkab Bandung harus memberi fasilitas bagi pelaku usaha yang akan tumbuh dan berkembang di Kabupaten Bandung sebelah selatan. Arus barang akan semakin mudah melalui tol. Dampaknya perekonomian Kab.Bandung akan tumbuh lebih cepat. Arus kunjungan wisata juga akan meningkat karena lancarnya lalu lintas. Infrastruktur menuju destinasi wisata yang cukup banyak di Bandung Selatan harus segera dibenahi. Jalan menuju Pangalengan dan Ciwidey masih sangat sempit karena itu harus segera diebarkan. Berilah pelayanan prima bagi para wisatawan agar mereka merasa aman dan nyaman. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X