Merkuri, Ancaman Masa Depan

photo author
- Minggu, 19 November 2017 | 08:45 WIB
opini anda
opini anda

INDONESIA belum terbebas dari ancaman terorisme.Setiap saat ancaman itu menjadi kenyataan berupa ledakan bom, penembakan beruntun, penyerangan dan pembakaran. Dunia menilai, terorisme merupakan kejahatan luar biasa atau ekstraordineri. Ratusan korban tanpa dosa berjatuhan di mana-mana. Ribuan teroris tertangkap, dieksekusi mati, atau  masuk penjara tetapi terorisme masih bergentayangan, megintai kelengahan petugas.

Terorisme merupakan musuh semua negara, tidak terkecuali negara maju sekali pun. Namun di Indonesia, selan terorisme, ancaman berat itu datang dari tersebarnya limbah logam berat merkuri. Apabila terorisme merupakan ancaman saat ini, limbah logam berat merkuri justru merupakan ancaman jangka panjang. Korbannya kebanyakan anak-anak. Merkuri diketahui sebagai pembawa malapetaka berupa tragedi cacat pada anak-anak.

Di Indonesia limbah logam berat merkuri sudah mencemari perairan Teluk Jakarta, Teluk Banten, Teluk Lampung, dan Teluk Bayur. Limbah itu juga mencemari perairan Waduk Cirata, Waduk Saguling, Sungai Ciliwung, pesisir Surabaya, Bali, sampai ke Papua.

Secara umum, ikan yang terdapat di perairan tersebut, sudah tak layak dikonsumsi. Dalam kadar tertentu paparan merkuri menyebabkan kerusakan saraf, otak, dan organ tubuh. Dalam tahap berikutnya kontaminasi itu memicu perubabahan genetika.

Hal itu disampaikan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Etty Riani sebagaimana dimuat KOMPAS (14/11). Peneliti lain dari BaliFokus juga menyebutkan merebaknya tragedi cacat puluhan anak di sekitar pertambangan emas berskala kecil yakni di Bombana (Sulawesi Tenggara), Sekotong (Lombok Barat), dan Cisitu, Lebak (Banten). Menurut peneliti BaliFokus, Yuyun Ismawati, dampak merkuri mengakibatkan anak-anak menderita gangguan kesehatan, sebagian lagi lahir tidak normal. Sedangkan bagi orang dewasa, paparan merkuri dapat menimbulkan demam berkepanjangan, bibir gemetar, rasa nyeri di punggung, pinggang, dan tungkai, lemas, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, nyeri kepala, dan telinga berdengung.

Meskiun dampaknya sangat besar dan dapat menghambat kesehatan bangsa di masa depan, tidak harus membuat bangsa dan negara ini menjadi amat khawatir. Paparan merkuri timbul di perairan hilir karena di hulu terdapat penambangan emas ilegal. Para penambang emas liar itu biasa menggunakan merkuri sebagai bahan bantu pemurnian emas. Pemerintah sudah lama melarang penjualan merkuri secara bebas tetapi para penambang liar selalu mendapat merkuri tanpa diketahui asal mula benda cair tersebut. Limbah dari areal penambangan itu mengalir melalui sungai sampai ke bendungan atau laut.

Kekahawatiran masyarakat akan paparan limbah merkuri dapat ditekan dengan gerakan pemurnian air dari limbah logam berat. Pemerintah bersama masyarakat melalukan pengawasan yang jauh lebih ketat terhadap penggunaan merkuri, baik di pertambangan ilegal naupun di perindustrian. Merkuri seyogianya menjadi barang terlarang diperjualbelikan. Gerakan pemurnian air di bendungan, sungai, dan pantai, dapat dilakukan pemerintah bersama pengelola bahan kimia, perguruan tinggi, dan LSM. Pemerintah, LSM, berbagai lembaga pemerintahan dan swasta harus berusaha keras menjaga lingkungan hidup dari sergapan limbah logam berat. Gerakan itu membutuhkan keahlian terutama ahli kimia yang dapat memisahkan unsur merkuri  dari air dan senyawa lain.

Pemerintah, khususnya pemerintrah daerah, secara tegas segera menutup pertambangan emas ilegal, mencegah penggunaan merkuri, menjaga lingkungan perairan agar tidak tercemari bahan kimia, khususnya merkuri. Semua saluran pembuangan air dari pabrik selalu dipantau. Apabila ternyata dalam limbah pabrik itu terdapat merkuri, pemantau segera melakukan tindakan.Rupanya tidak berlebihan apabila pemerintah atau kepolisian membentuk satuan atau detasemen khusus penjaga lingkungan.

Kita semua juga harus tetap menjaga agar orang tetap mau mengonsumsi ikan. Waduk Saguling dan Cirata merupakan sentra jaring apung yang menghasilkan ikan siap konsumsi. Hasil budidaya ikan air tawar dari kedua waduk di Jabar itu mampu memasok ikan memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Indonesia. Kita patut optimistis, perikanan di waduk-waduk itu dapat bertahan bahkan betrkembang. Begitu pula ikan-ikan di laut sepanjang pantai Nusantara segera dibebaskan dari pengaruh limbah logam berat merkuri. Kembalikan kepercayaan konsumen domestik dan mancanegara terhadap kualitas ikan Indonesia. Ikan air tawar dan ikan laut Indonesia kaya gizi, sehat, dan terbebas dari paparan limbah logam berat merkuri. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X