KELAS golongan pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi akan disederhanakan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PLN tengah melakukan rekayasa kelas pelanggan. Kelas golongan pelanggan 900VA, 1.300VA, dan 3.300VA akan didorong ke atas menjadi satu kelas dengan daya yang sama juga yakni 4.400 VA. Peningkatan kelas golongan pelanggan itu tidak berlaku bagi pelanggan penerima subsidi yakni golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA (subsidi). Masing-masing golongan bersubsidi itu berjumlah 23 juta rumah tangga dan 6,5 juta rumah tangga.
Menurut rencana yang kini masih dalam taraf penggodokan itu, golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dayanya akan dinaikkan menjadi 13.000 VA. Sedangkan golongan 13.000 VA ke atas akan mendapat lepas batas atau loss stroom. Kelas golongan pelanggan listrik PLN kelak hanya ada tiga kelas. Kelas subsidi dari 450 VA- 900VA, kemudian kelas 4.400VA- 13.000VA dan kelas di atas 13.000 VA.
Peningkatan kelas pelanggan itu, menurut Dirjen Ketenagalistrikan Andi Sommeng, tidak akan mengubah atau menaikkan tarif dan abodemennya. “Jadi jangan berpikir negative, harga kWh tidak berubah dan abodemen juga tetap meskipun akan dibicarakan secara lebih detail,” katanya. Penyederhanaan itu tidak akan memberatkan masyarakat. ”Justru masyarakat jadi bisa memanfaatkan listrik dengan baik,” kata Dirjen. Pemerintah berharap, dengan penyederhanaan golongan pelanggan itu, masyarakat dapat mengakses tenaga listrik bahkan akan menguntungkan UMKM. ”Dengan kenaikan daya tanpa tambahan biaya dan tanpa kenaikan tariff per-kWh, UMKM dapat berkembang. Mereka akan memeroleh daya listrik yang lebih besar tanpa mengeluarkan biaya tambahan,” ujar Andy Sommeng seperti dimuat PR (14/11).
Penetapan kelas baru pelanggan tersebut bertujuan meningkatkan prioduktivitas dan daya saing UMKM. Selain itu masyarakat secara mandiri dapat menggunakan daya listrik secara lebih leluasa. Hal itu merupakan angin segar sekali gus ”ujian” bagi semua pelanggan PLN. Meskipun tarif per-kWH dan abudemen tidak berubah, penambahan daya berbanding lurus dengan naiknya jumlah pembayaran. Para pelanggan nonsubsidi yang sekarang dibatasi jumlah daya yang dilangganinya, diprediksi akan menggunakan daya listrik lebih dari kebutuhannya. Sebelumj ada perubahan, para pelanggan akan konsisten menggunakan daya listrik maksimal sesuai dengan kelasnya. Misalnya pelanggan dengan kelas 900VA, tidak mungkin menggunakan daya listri lebih dari 900VA.
Dikhawatirkan, masyarakat tidak mampu mengendalikan diri dalam menggunakan tenaga listrik. Upaya penghematan yang selama ini selalu didengungkan pemerintah justru akan berubah menjadi lebih konsumtif. Berbagai benda yang serba elektronik akan digunakannya meskipun secara ekonomi, tidak tetrlalu penting. Biasanya pelanggan kelas 2.300 akan berusaha keras, penggunaan daya listrik di rumahnya kuirang dari batas daya tersebut.Denan peningkatan daya yang hampir dua kali lipat, diduga akan mendorong pelanggan menggunakan tenaga listrik mendekati batas atas tersebut.
Meskipun PLN merupakan perusahaan negara yang berorientasi pada laba, sebaiknya tetap konsisten mendorong masyarakat hemat energi. PLN harus tetap memberi bimbingan, edukasi bagi semua pelanggan dalam menggunakan tenaga listrik. Dilihat dari kepentingan usaha, makinn banyak orang menggunakan tenaga listrik,makin menguntungkan bagi PLN. Sebagai perushaan negara, PLN punya kewajiban melindungi masyarakat dari perilaku boros. Upaya hemat energi harus selalu didengungkan. Indonesia masihj memerlukandaya listrik yang jauh lebih besar sesuai dengan perkembangan idustri dan kemajuan zaman menunju kehidupan yang serba digitalistis.
Di Indonesia masih banyak daerah terpencil yang sampai hari ini belum mendapat aliran listrik. Orang lain sudah lama berada pada era serba listrik, ternyata masih banyak warga negara yang hidup pada abad kegelapan. Tugas pemerintah mendorong PLN dan Kementerian ESDM beusaha keras melakukanpemerataan tenaga listrik. Dalam lima tahun ini, diharapkan semua warga negara Indonesia menikmati indahnya alam yang terang benderang. Listrik merupakan lambang kemajuan bangsa dan negara. ***