Setelah memimpin Universitas tersebut selama 8 tahun, Anies Baswedan pun melebarkan sayap ke panggung politik. di tahun 2014 silam ketika ia dipercaya sebagai juru bicara tim pemenangan pasangan Jokowi-JK.
Baca Juga: Mau Cepat Kaya? Coba Ekspor Yuk, Berikut Strategi Menembus Pasar Ekspor
Dalam pilpres, kemenangan pasangan yang ia dukung kemudian mengantarkannya masuk pada Kabinet Indonesia maju. ia dipercaya menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.
Namun jabatan tersebut hanya bisa ia nikmati selama 2 tahun. namanya masuk dalam daftar Menteri yang di reshuffle.
Hasrat politik Anies Baswedan tidak redup sampai di situ saja. bersama Sandiaga Uno mereka memutuskan maju pada Pilkada DKI Jakarta di tahun 2017 dan berakhir dengan kemenangan.
Baca Juga: Laporan Bertentangan Muncul Tentang SEC Diduga Membantu Crypto Exchange FTX Dengan Celah Hukum
Selama memimpin ibukota, eksistensi Anies Baswedan semakin menanjak tinggi yang membuat Partai Nasdem kemudian mengusungnya sebagai calon presiden 2024.
2. Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo merupakan putra daerah yang berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1968.
Latar belakang pendidikannya juga berasal dari kampus yang sama dengan Anies Baswedan. hanya saja, Ganjar Pranowo memilih kuliah di fakultas hukum Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga: Anda Warga Garut, Yuk Dukung Garut Go Internasional
Setelah merampungkan studi S1 seperti kebanyakan lulusan dari jurusan hukum, Ganjar Pranowo pun kemudian mendirikan kantor advokat.
Disamping itu juga. ia bekerja sebagai konsultan SDM di PT Prastawana Karya Samitra. setelah Malang melintang dan memiliki segudang pengalaman sebagai pengacara di tahun 2003, Ganjar Pranowo kemudian mulai tertarik terjun ke panggung politik.
Ganjar Pranowo memilih PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. ia juga berhasil menyelesaikan studi magister ilmu sosial dan politik Universitas Indonesia.
Baca Juga: Simak! 4 Makanan dan Minuman Untuk Membersihkan Paru-Paru, Perokok Wajib Coba
Ganjar Pranowo berhasil menduduki kursi DPR di komisi dua bidang hukum periode 2009-2014. tidak puas akan pencapaiannya, setahun sebelum masa tugasnya habis, ia kemudian berani melepas statusnya sebagai wakil rakyat untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah bersama pasangannya kala itu Heru Sujat Moko.