nasional

Mahasiswa Di Seluruh Indonesia Bergejolak SMRC : Kondisi Politik Periode Kedua Presiden Jokowi Memburuk

Jumat, 22 Oktober 2021 | 14:31 WIB
Saiful Mujani Research and Consulting

BISNIS BANDUNG - Koordinator Pusat BEM SI (Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara pada Kamis (21/10). Nofrian Fadil Akbar mengatakan aksi unjuk rasa ini  mengkritisi tujuh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak banyak perubahan yang terjadi di bawah kepemimpinan Jokowi selama dua periode menjabat sebagai presiden. Aksi nasional dilakukan secara serentak di pelbagai wilayah Indonesia.  Aksi nasional dilakukan BEM SI secara serentak di pelbagai wilayah Indonesia. "Kami seluruh mahasiswa di Indonesia dari sabang sampai merauke dan seluruh elemen masyarakat mengikuti aksi nasional ini,” ujar Nofrian yang memperkirakan  ada ribuan peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat lainnya dalam aksi hari ini. Tepat pada 20 Oktober 2019 lalu, Jokowi-Ma'ruf dilantik  sebagai Presiden dan Wakil Presiden hingga 2024. Hingga periode kedua saat ini, Jokowi telah tujuh tahun memimpin negara. Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan, bahwa kondisi politik Indonesia pada dua tahun awal periode kedua Presiden Jokowi memburuk. Berdasar hasil survei, jumlah responden yang menilai kondisi politik dalam keadaan menurun drastis. Dari 41 % pada September 2019, kini menjadi 26,8 %. Survei SMRC dilakukan dengan wawancara terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak atau dengan metodologi multistage random sampling pada 15 hingga 21 September 2021.

Survei ini memiliki margin of error yang diperkirakan sekitar 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 %.

"Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas saat memaparkan hasil survei pihaknya secara daring, Selasa (19/10/21).Yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 % menjadi 24,4 %.

Sirojuddin mengatakan,  responden yang menganggap keamanan dalam kondisi baik cenderung stabil sejak 2019 lalu. "Dibanding dua tahun lalu, kondisi politik dan penegakan hukum sekarang lebih buruk, sementara kondisi keamanan kurang lebih stabil," ujar Sirojuddin. Dalam survei yang sama, 48.2 responden menyatakan pemberantasan korupsi  sangat buruk.

Secara garis besar, survei SMRC menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi menurun 7,2% dibanding empat bulan sebelumnya. Ada 68,5% merasa puas. Survei SMRC dilakukan dengan wawancara terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak atau dengan metodologi multistage random sampling pada 15 hingga 21 September 2021. Survei ini memiliki margin of error yang diperkirakan sekitar 3,19% pada tingkat kepercayaan 95 %.

(B-003) ***

Tags

Terkini