nasional

Refly: Dilema Ketua Umum PDIP Kepemimpinan PDI Perjuangan Yang Harus Diestafetkan

Selasa, 31 Agustus 2021 | 15:47 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri), dan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo (kanan), hadir pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Ra

BISNIS BANDUNG - Polemik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDI Perjuangan belakangan menjadi bahan pembicaraan. Pasalnya, Jokowi kerap menunjuk Menteri Koordinato Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurusi beberapa permasalahan di Indonesia.

Dari menggantikan posisi sementara Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi, hingga Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas.

Rangkap jabatan yang diemban Luhut Pandjaitan menjadi tanda tanya besar, baik di publik maupun pakar politik. Seolah tidak orang lain , selain Luhut.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menduga adanya dilema di Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDI Perjuangan dalam menyikapi persoalan Presiden Jokowi.

Dijelaskan Refly Harun , dilema yang dirasakan Megawati datang dari eksternal dan internal.

Dilema eksternalnya, menurut Refly Harun, terlalu kuatnya Luhut Binsar Pandjaitan di lingkaran dekat Jokowi. Patut diduga bahwa Jokowi sedang mempersiapkan kekuatan sendiri untuk regenerasi 2024," katanya Refly Harun, dalam akun Youtubenya.

Refly Harun menambahkan, kemungkinan kekuatan tersebut terdapat pada orang-orang yang dijagokan, seperti Ganjar Pranowo, Luhut Binsar Panjaitan, hingga Pratikno.

Selain orang-orang di atas nama Basuki Hadimuljono, Budi Karya Sumadi dinilai loyal kepada Presiden Jokowi.

"Presiden Jokowi sepertinya menaruh kepercayaan kepada mereka," ungkap Refly .

Dari sisi internal, Megawati kemungkinan sedang resah memikirkan kepemimpinan PDI Perjuangan yang harus diestafetkan pada Puan Maharani.

"Masalahnya, kalau Puan tidak bisa diangkat elektabilitasnya, maka posisinya lemah untuk 2024," ujar Refly.

Refly Harun mencotohkan Megawati yang kalah oleh SBY saat pemilu lalu , elektabilitas Megawati berada di posisi ke-2. (B-003) ***

Halaman:

Tags

Terkini