BISNIS BANDUNG - Pemerintahan dituding boros dan foya-foya dengan mengganti warna pesawat Kepresidenan di masa pandemi COVID-19. Warna cat pesawat kepresidenan Indonesia berubah dari warna biru langit menjadi warna merah putih. Ngak aneh,meski banyak dikritik, ada juga pihak yang membela perubahan warna pesawat ini.
Pesawat kepresidenan Indonesia jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) itu dibeli dengan harga 91,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 820 miliar. Terincikan, 58,6 juta dolar AS untuk badan pesawat, USD 27 juta untuk interior kabin, 4,5 juta dolar AS untuk sistem keamanan, dan 1,1 juta dolar AS untuk biaya administrasi. Pesawat kepresidenan Indonesia ini dipesan tahun 2011 . Spesifikasi pesawat kepresidenan ini , jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 berasal dari tipe 737-800. Pesawat kepresidenan ini dipesan tahun 2011.
Pesawat kepresidenan ini mulai digunakan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mulai tahun 2014. Pertama kali digunakan pada tanggal 5 Mei 2014 , saat presiden berkunjung ke Denpasar, Bali untuk menghadiri konferensi regional Open Government Partnership (OGP) Asia-Pasifik. Pesawat ini mampu membawa 67 orang penumpang, juga mampu terbang hingga 10-12 jam serta mendarat di bandara kecil.
Fitur keamanan pesawat kepresidenan Indonesia diklaim memiliki perangkat anti serangan rudal. Sensor yang dapat mendeteksi panas, sehingga apabila ada benda asing atau rudal yang mendekati, pesawat ini dapat menghindar.
Pesawat memiliki dua mesin jenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum mencapai 0,785 Mach atau setara dengan 969,3 km/jam. Ukuran pesawat memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter. Interior pesawat Kepresidenan Republik Indonesia memiliki panjang 29,97 meter, tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter. BJ tipe 737 berbadan kecil (narrow body) dan bisa terbang non-stop 6-7 jam. Pengecatan pesawat BBJ2 atau pesawat kepresidenan Indonesia menjadi kontroversi. Biaya yang dikeluarkan ditaksir mencapai 100.000 dolar AS sampai 150.000 dolar AS atau sekitar Rp 14 miliar . Perkiraan nilai pengecatan tersebut juga dibenarkan oleh pihak istana dan membuat publik semakin meradang. Masyarakat menilai pemerintah , uang tersebut dapat lebih efektif jika diserahkan untuk masyarakat yang terdampak mengatasi pandemi virus corona. Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono tidak menampik pesawat kepresidenan, warnanya menjadi merah putih.
"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021). Pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. (B-003) ***