BISNIS BANDUNG - Bursa kerja atau “Job Fair” yang bertajuk Milenial Festival yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Jawa Barat adalah upaya pemerintah menanggulangi jumlah pengangguran yang kini mencapai 1, 9 juta otang. Bursa kerja akan berlangsung, 11 dan 12 Desember 2019 di Kantor Disnakertrans Jabar Jalan Soekarno Hatta 532 Bandung.
Tersedia 1.318 lowongan kerja pada Job Fair 2019 yang merupakan kerjasama Disnaketrans Jabar dengan 30 perusahaan melalui sebelas bidang dan 119 posisi yang terbuka untuk lulusan SMP hingga sarjana usia dari 17 hingga 45 tahun.
Sedangkan kualifikasi yang banyak dibutuhkan mayoritas lulusan SMA dan dari 1.318 lowongan, 730 lowongan untuk lulusan SMA.
"Kami mencatat ada 1.318 lowongan dari 30 perusahaan di Bandung Raya terbuka lebar untuk para pencari kerja di sekitar Bandung Raya bahkan kabupaten/kota lainnya di Jabar," tutur Sekretaris Disnakertrans Jawa Barat Agus E Hanafiah pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Kamis (5/12/2019).
Agus menuturkan bursa kerja yang diselenggarakan kali berbeda dengan bursa kerja sebelumnya, karena bursa kerja kali ini merupakan banyak memanfaatkan teknologi.
"Jadi proses transisi dari konvensional ke teknologi informasi, maka pelamar nanti tidak perlu bawa map cukup handphone saja untuk meng-scan barcode perusahaan yang dituju," ujar dia.
Selain bekerja di perusahaan yang ada di Bandung Raya, lanjut dia, dalam bursa kerja tersebut pun dibuka lowongan kerja untuk jadi pekerja migran ke Malaysia dan Polandia dan jumlahnya mencapai 250 lowongan.
Ia mengatakan pada bursa kerja tersebut pihaknya pun akan memantau proses pendaftaran hingga seleksi pelamar bahkan hingga kelulusan pelamar.
Hal tersebut untuk menghapus stigma bursa kerja yang muaranya tidak jelas dan pelamar sering berprasangka, lamaran yang mereka masukkan ke bursa kerja berujung tidak jelas.
"Sehingga ada kesepahaman dengan perusahaan, mari kita terbuka tentang proses perekrutan sistem seleksi, diselenggarkan, testing, pas pengumuman kita dikasi tahu, yang paling penting gimana transparansi bagi yang tidak lulus," kata dia.
Oleh karena itu, bursa kerja yang mereka selenggarakan benar-benar mengawinkan orang-orang yang memiliki kompetensi dengan perusahaan yang membutuhkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Bidang Teknologi & Data Potensi Usaha, Hadi S. Cokrodimejo mengungkapkan upaya terus menerus mendatangkan investor tentunya untuk menciptakan lapangan kerja. Di Jabar saat ini tercatat sekitar 18.000 industri.
"Investor itu melihat proses perizinan yang cepat, sumber daya manusia dengan skill baik, tenaga kerja yang punya attitude profesional disiplin, dan personal jujur. Sektor pakaian jadi, tekstil, dan otomotif masih mendominasi penyerapan tenaga kerja sampai 33 persen," ucapnya. (B-002)***