GUNA mengatasi kemacetan lalu lintas sejumlah ruas Kota Bandung bakal diterapkan sistem ganjil genap. Kabar itu sejak lama tersiar, namun hingga kini masih dalam tataran wacana dan pengkajian institusi berkompeten. Bahkan, penerapan ganjil genap itu terkesan maju-mundur, mau atau nggak?
Penerapan ganjil genap tentunya harus fokus dan serius, bukan berarti mengenyampingkan persoalan lain. Artinya setelah dikaji, bukan didiamkan. Sebab kemacetan di kota metropolititan , termasuk Kota Bandung perlu segera ditemukan solusinya. Akan tetapi kalau ada opsi lain, carilah yang paling cocok.
Segera buatkan saja Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Bandung dan Kepolisian untuk mempermudah kegiatan atau operasi di jalan sesuai dengan kapasitasnya. Sebab regulasi ada di pemerintah daerah sedangkan kewenangan penindakan berada di kepolisian.
Tidak kalah pentingnya adalah melihat/studi banding dengan kota yang sudah menerapkannya. Lalu tetapkan jalan mana saja yang bisa memberlakukan sistem tersebut. Walau saat ini untuk tahap awal yang memungkinkan diberlakukan sistem ganjil-genal yaitu jalan-jalan pusat kota seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Asia Afrika.
Penerapan sistem ganjil-genap di Kota Bandung tidak biasa semuanya, karena ada beberapa ruas yang nggak bisa diberlakukan. Selain itu harus ada sarana prasarana khususnya transportasi umumnya apa sudah terpenuhi. Intinya kajian yang diperlukan yakni ruas jalan yang diterapkan, dan kemudian alternatif jalan yang nantinya bisa digunakan masyarakat.
Apakah maju mundur penerapan ganjil genap di Kota Bandung lantaran belum siap. Artinya Kota Bandung harus memperbaiki sistem transportasinya terlebih dahulu untuk mendukung penerapan, seperti halnya diberlakukan di DKI Jakarta ini. Tapi sampai kapan, padahal solusinya harus segera ditemukan untuk mengurai kemacetan.
Penerapan ganjil genap berarti membatasi jumlah kendaraan pribadi yang digunakan masyarakat. Persoalannya penggunaan transportasi umum di sini belum begitu diminati. Berbeda dengan Jakarta ada busway, ada kereta api. Di Bandung ini tidak ada. Cuma angkot, TMB juga jaringannya belum baik, tidak terintegrasi dengan angkot serta j umlahnya juga masih sedikit.
Sistem ganjil genap memerlukan pembenahan sistem transportasinya agar tujuan mengurai kemacetan bisa tercapai. Apakah maju mundur penerapan ganjil genap di Kota Bandung lantaran terhalang oleh berbagai persoalan tadi.
Kalau belum, Kota Bandung harus memperbaiki sistem transportasinya terlebih dahulu untuk mendukung penerapan, seperti halnya diberlakukan di DKI Jakarta. Tapi sampai kapan?
Didin SM, Sukajadi Bandung