nasional

Impor Migas Jawa Barat Terbesar Berasal dari Tiga Negara

Jumat, 3 November 2017 | 11:45 WIB
index

BISNIS BANDUNG - Volume ekspor Jawa Barat pada September 2017 turun 6,56% dibanding bulan Agustus 2017 yang mencapai 0,72 juta ton , sedangkan pada September sebesar 0,67 juta ton. Penurunan karena volume ekspor nonmigas turun sampai 11,37%, namun di sisi lain volume ekspor migas mengalami kenaikan 91,94% . BPS Jabar mencatat , ekspor Jawa Barat pada September 2017 , turun 9,77% dibanding dengan bulan sebelumnya (Agustus 2017) dari USD 2,78 miliar menjadi USD 2,51 miliar . Faktor utama terjadinya penurunan disebabkan ekspor nonmigas yang biasa berkontribusi hingga 99,15% mengalami penurunan10,17% .

Penurunan, selain pada volume ekspor , terjadi pula pada nilai ekspor . Pada bulan September ekspor nonmigas USD 2,49 miliar, turun 10,17% dibanding pada Agustus 2017 yang mencapai USD 2,77 miliar. Sedangkan ekspor migas naik 85,36% , dari USD 11,68 juta menjadi USD 21,65 juta.

Pada rentang waktu September 2016 – September 2017 , nilai ekspor nonmigas mencapai titik terendah terjadi pada Juni 2017 senilai USD 1,94 miliar. Ekspor tertinggi tercacat pada Agustus 2017 senilai USD 2,77 miliar. Sementara untuk nilai ekspor migas terendah USD 10,53 juta terjadi pada bulan November 2016 dan tertinggi senilai USD 40,83 juta pada bulan November 2016. Nilai ekspor 10 golongan utama pada September 2017 tercatat senilai USD 1,79 miliar , turun sekira 11,20% dibanding Agustus 2017. Data yang dirilis BPS Jabar , Rabu (1/11/17), tiga kelompok dengan persentase penurunan terbesar secara berurutan terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan (28,79%) , barang-barang rajutan (20,08 %) dan serat stafel buatan (14,89%) . Pertumbuhan tertinggi diraih kelompok kendaraan dan bagiannya. Secara kumulatif pada periode Januari – September 2017, kelompok kendaraan dan bagiannya menunjukkan pertumbuhan tertinggi hingga mencapai 135,96%.

Dikuasai tiga negara

Pangsa pasar terbesar ekspor nonmigas Jawa Barat sampai September 2017 masih dikuasai tiga negara, yakni Amerika Serikat , Jepang dan Thailand, masing-masing senilai USD 440,15 juta, USD 255,10 juta dan USD 180,62 juta , kontribusi tiga negara tersebut mencapai 35,24 %. Di sisi lain, nilai ekspor nonmigas pada September 2017 ke berbagai negara tujuan utama , hampir seluruhnya mengalami penurunan , kecuali negara tujuan (Korea Selatan) yang tumbuh 0,72% dari bulan sebelumnya. Dua negara yang mengalami penurunan terus di antaranya , Inggris dan Jerman.

Ekspor Jawa Barat , sampai September 2017 sangat ditunjang oleh ekspor nonmigas terutama dari sektor industri pengolahan yang mencapai 98,30% , diikuti sektor migas 0,85% , sektor pertanian 0,84% serta sektor pertambangan dan lainnya 0,01% .

Nilai ekspor Jawa Barat, pada September 2017 juga mengalami penurunan 9,87% dari USD 1,02 miliar pada bulan sebelumnya menjadi USD 0,92 miliar . Impor nonmigas pada September 2017 (USD 0,81 miliar) turun 14,84% dibanding Agustus 2017 sebesar 0,95 miliar . Di sisi lain impor migas naik 57,44% , dari USD 70,13 juta menjadi USD 110,42 juta . Impor nonmigas Jawa Barat , pada bulan September 2017 terbesar berasal dari Tiongkok senilai USD 244,50 juta , kemudian Jepang USD 126, 74 juta dan Korea Selatan USD 107,09 juta dengan peran masing-masing 28,60% ,15,74% dan 14 ,84% terhadap total nilai kumulatif impor nonmigas.

Volume impor September 2017 menunjukkan peningkatan 8,17% dipicu adanya peningkatan impor migas hingga 18,96% , walau volume impor nonmigas turun 4,38% . Dibanding bulan sebelumnnya , nilai impor dari 13 negara mitra utama , turun 15,20% . Kecuali impor dari Amerika Serikat dan Malaysia. Kontribusi nilai impor dari 13 mitra dagang utama mencapai 88,08% terhadap impor nonmigas. Negara di kawasan ASEAN menyumbang 16,64% dan Uni Eropa 4,26%.

Dilihat dari penggunaannya , impor Jawa Barat untuk bahan baku berkontribusi sampai 81,04% . Sedangkan untuk barang konsumsi dan modal mengalami penurunan , masing 24,59% dan 28,38% . (B-003) ***

Tags

Terkini