nasional

Rizky Mediantoro, SH.,"Dorong diri untuk di titik maksimal dalam berbuat"

Kamis, 10 Agustus 2017 | 12:45 WIB
IMG-20170802-WA0009

Proses penegakan hukum bagi kasus doping, hanya baru bisa dilakukan dan diaplikasikan  dalam event besar di Indonesia, seperti PON.  Pertandingan setingkat  Kejurnas apalagi Kejurda, mengadakan tes doping hanya sampai tahap manajemen hasil, karena Indonesia tidak memiliki laboratorium yang tersertifikasi oleh WADA, untuk menganalisis urine atlet.  Bila masih memaksakan untuk menganalisa, Indonesia akan diberi sanksi "banned" oleh WADA. "Untuk menganalisis urine di laboraturium terakreditasi WADA harganya mahal.   Satu sampel saja harganya bisa mencapai  3-5 juta, exclude shipping.  Di Asia, yang paling murah harganya sekitar 5 juta, yaitu di Thailand dan India.  Hal inilah yang menjadi kendala bagi penerapan proses hukum terkait kasus doping di Indonesia, sehingga kurang memberikan efek jera.  Setiap pelaksanaan PON, kasus doping terus bertambah (Pon Kaltim 8 kasus, Pon Riau 10 kasus, Pon Jabar 14 kasus), walaupun sanksinya itu berat, yakni diskualifikasi semua hasil pertandingan atlet, dan larangan ikut serta dalam pertandingan sampai 4 tahun" ungkap Rizky.

Pengalaman positif selama Rizky menjadi anggota Dewan Disiplin Anti Doping adalah, ia banyak mendapat ilmu baru terkait dunia olahraga.  Selain itu, ruang silaturahmi dan jaringan juga semakin terbuka.

"Pengalaman negatifnya hanya satu, yakni ketika saya harus ikut memutuskan sanksi terhadap atlet yang berasal dari daerah yang sama dengan saya yaitu Jawa Barat. Namun, saya berusaha untuk memegang amanah yang saya emban, agar memiliki pandangan objektif, serta seadil-adilnya dalam melihat permasalahan," akunya.

Rizky Mediantoro, Rambah jalur politik dan usaha.

Rizky Mediantoro menjelaskan, bahwa ia juga menjalankan profesi di bidang lain, yakni sebagai wirausaha, aktivis sosial dan kepemudaan, serta ikut terjun ke ranah politik.  Untuk membagi waktu dari beragam aktivitas tersebut, Rizky mengutamakan pada pelaksanaan program kerja dari masing-masing bidang, dan ada beberapa sektor yang bisa ia delegasikan ke partner.

Prioritasnya adalah, program mana yang bisa lebih cepat dan mudah dijalani. Kemudian dilihat, mana yang lebih krusial beban tanggung jawabnya untuk dijalani.  Semuanya tetap kembali ke manajemen waktu.

Rizky juga masuk di lingkaran politik praktis sejak tahun 2012 yang lalu, namun belum memutuskan untuk berwarna. "Mumpung masih muda", banyak belajar dan banyak berkontribusi, itu yang Rizky Mediantoro jalani.

“Saya senang berkegiatan, memperluas jaringan, bersilaturahmi, menghadapi masalah, dan Insya Allah semua itu akan menjadi ladang amal baik, yang membawa kebaikan dan kemaslahatan.   Yang paling berjasa besar dalam karir saya adalah keluarga, khususnya orang tua dan kedua adik saya. Mereka sangat mendukung apapun yang saya tekuni dan jalani. Doa, nasihat, dan dukungan mereka, adalah yang paling luar biasa, karena hampir semua kebaikan berangkat dari keluarga," pungkasnya kepada BB.  ( E-018)***

Halaman:

Tags

Terkini