Bisnisbandung.com-El Nino atau peristiwa pemanasan suhu muka laut yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah, mempunyai potensi menyebabkan berkurangnya curah hujan dan memunculkan kekeringan di Indonesia.
Keadaan ini diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan alami puncaknya di Indonesia sekitaran bulan Oktober- November.
Untuk mengantisipasi hal itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin sampaikan jika pemerintah sudah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.
Baca Juga: Sering Jadi Sumber Penyakit, Ini 5 Makanan yang Bisa Mempersingkat Hidupmu!
"Pemerintah telah mengantisipasi ada El Nino dan telah dipersiapkan instrumen-instrumen untuk menanganinya," papar Wakil presiden dalam Keterangan Pers nya ke awak media.
Selanjutnya Wakil presiden sampaikan, sebagai langkah awal, dengan lakukan penanaman padi lebih cepat di beberapa daerah yang tidak dilanda kekeringan.
Ini mempunyai tujuan untuk mengantisipasi kelangkaan stok beras saat berlangsungnya puncak El Nino.
"Beberapa daerah yang diprediksi bisa ditanam, yakni beberapa di Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan di wilayah Sulawesi Selatan supaya dipercepat segera penanamannya," tambah Wakil presiden.
Baca Juga: Rilis Teaser Pertama, Intip Kengerian Para Hantu Dalam Film Pamali: Dusun Pocong
Selain penanaman lebih, tambah Wakil presiden, pemerintah sudah mempersiapkan stok beras lewat Bulog hasil dari panen raya petani.
"Selanjutnya kelak kita telah menyerap [hasil panen raya petani] untuk mempersiapkan stok Bulog," tutur Wakil presiden.
Paling akhir, sebagai cara mitigasi ke-3 , pemerintah sudah mempersiapkan pilihan import beras dari negara lain.
Ini dilaksanakan sebagai usaha pemerintahan untuk pastikan kecukupan beras untuk masyarakat saat hadapi imbas terburuk yang kemungkinan terjadi karena El Nino.