Bisnisbandung.com - Sebelum merdeka Timor Leste pada tahun 1999 dan resmi menjadi negara pada tahun 2002 lepas dari NKRI pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.
Keputusan Presiden BJ Habibie untuk membiarkan Timor Leste lepas dari NKRI sempat dikecam oleh banyak pihak.
Namun saat itu BJ Habibie mempunyai alasan cerdas mengapa tetap teguh pendiriannya untuk melepaskan Timor Leste setelah wilayah tersebut berintegrasi dengan NKRI selama 24 tahun.
Baca Juga: Bukan hanya Jalan Trans Papua, Intip potret kemajuan Papua di era Presiden Joko Widodo
Seperti telah banyak diketahui Timor Leste berintegrasi dengan NKRI dan menjadi provinsi ke-27 pada tahun 1976 setelah berhasil diinvasi oleh pasukan Indonesia.
Daripada makin penasaran, berikut ini beberapa alasan cerdas dari BJ Habibie kenapa dirinya melepas Timor Leste dari genggaman NKRI.
Seroja merupakan nama sandi untuk operasi militer pasukan Indonesia ke bekas jajahan Portugis tersebut di akhir tahun 1975.
Baca Juga: Keindahan pedesaan Indonesia mendunia, Inilah desa terindah dan tercantik di berbagai belahan dunia
Saat itu kekosongan kekuasaan terjadi setelah Portugis menarik pasukannya sementara rakyat Timor Leste terpecah.
Ada kelompok Pro integrasi dengan Indonesia dan Pro kemerdekaan bahkan selama dua dekade menjadi wilayah Indonesia.
Setelah dipertahankan sejak era Presiden Soeharto, akhirnya di masa pemerintahan BJ Habibie Timor Leste dibiarkan menggelar referendum pada tanggal 30 Agustus 1999.
Hasil referendum Timor Leste, menunjukkan hampir 80% rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.
Referendum yang didukung PBB itu pun mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri status Rakyat Timor Leste sebagai warga negara Indonesia.