Setiap pendapat tersebut memiliki dalil pendukung masing-masing. Namun menurut Rumaysho.com pendapat terkuat adalah yang pertama, boleh membaca Alquran bagi wanita haid dan nifas. Ini pendapat yang mendekati kebenaran.
Kalau wanita haid dilarang membaca Alquran, tentu saja Nabi Muhammad SAW akan menjelaskannya dengan penjelasan yang benar-benar gamblang, lalu tersampaikan pada kita dari orang-orang yang terpercaya jika memang benar ada larangan membaca Alquran bagi wanita haidh dan nifas.
Baca Juga: Handphone Gaming dengan Fitur Paling Lengkap!! ROG Phone 6D Ultimate
Tentu akan ada penjelasannya, sebagaimana diterangkan adanya larangan shalat dan puasa bagi mereka secara jelas.
Kita tidak bisa berargumen dengan dalil pelarangan hal ini karena para ulama sepakat akan kedho’ifannya.
Hadits yang dikatakan bahwa para ulama sepakat mendho’ifkannya adalah hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ (sampai pada Nabi Muhammad SAW),
Baca Juga: AG Resmi Ditahan, Ayah David Ozora: Selamat Bergabung Sama yang Lain
“Tidak boleh membaca Al Qur’an sedikit pun juga bagi wanita haidh dan orang yang junub.” Imam Ahmad telah membicarakan hadits ini sebagaimana anaknya menanyakannya pada beliau lalu dinukil oleh Al ‘Aqili dalam Adh Dhu’afa’ (90), “
Hadits ini batil. Isma’il bin ‘Iyas mengingkarinya.” Abu Hatim juga telah menyatakan hal yang sama sebagaimana dinukil oleh anaknya dalam Al ‘Ilal (1/49). Begitu pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Fatwanya (21/460), “Hadits ini adalah hadits dho’if (lemah) sebagaimana kesepakatan para ulama pakar hadits.”
Baca Juga: Bakal Jadi Primadona? 5 Alasan Wajib Beli Handphone iPhone 12 di Tahun 2023!!
Syaikhul Islam telah menjelaskan secara global tentang pembolehan membaca Al Qur’an bagi wanita haid dengan menyebutkan kelemahan hadits yang membicarakan hal itu. Syaikhul Islam mengatakan dalam Majmu’ Al Fatawa (21/460),
“Sudah begitu maklum bahwa wanita sudah seringkali mengalami haid di masa Nabi Muhammad SAW, namun tidak ditemukan bukti beliau melarang membaca Alquran kala itu. Sebagaimana pula Rasulullah SAW tidak melarang berdzikir dan berdo’a bagi mereka.***